Tulisan ini sebagai bentuk sulitnya aku berterus terang...
Berbekal luka yang belum reda,
Aku menerimamu tanpa ekspektasi,
Baik ya syukur, jahat ya berarti aku harus siap sakit hati lagi.
Entah hal baik apa yang pernah aku lakukan, sampai akhirnya semesta mengirimmu sebagai seseorang yang aku perlu.Untuk sebuah luka yang sembuhnya tidak mudah, kamu punya penawarnya.
Untuk sebuah kecewa yang redanya tidak sebentar, kamu mampu membuatnya samar.Berawal dari menerimamu tanpa berharap apa-apa, aku kagum pada caramu menjadi baik sebagai manusia.
Berawal dari menerimamu tanpa ada ekspektasi, aku jatuh sejatuh jatuhnya. pada caramu mencintai
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Short Storydenting berbunyi di keheningan malam, awan ber iringan di langit pekat kelip cahaya menghiasinya.. angin berhembus.. menghempas dedaunan kering di sekeliling taman... kamu duduk di bangku tua itu... berselimut jaket tebal.. kotak cahaya itu menyina...