Ramai
Begitu ramai kala mata memandang
Disekeliling yang tiada habisnya manusia berlalu lalang, membaur berbagi tawa dan cerita, berbagi kasih sayang dan cinta
Begitulah manusia, hidup tak lepas dari manusia lainKala jendela aku buka lebar disetiap pagi yang beku, satu langkahku tlah di sambut berbagai pertanyaan alam yang harus aku jawab dalam satu nafas, dan satu pejaman mata
Aku temukan banyak keramaian
Aku temukan tawa dalam dalam bahagia
Aku temukan cerita dalam berita
Namun, aku tak temukan kamu dalam nyataAku dan kamu utuh dalam dunia kita, namun tak utuh dalam dunia mereka
Keramaian utuh dalam dunia kita, untuh pula dalam dunia mereka
Namun pada hakikatnya aku sendiri dalam satu nafas, dan satu pejaman mata
Aku kesepian
Aku sendiri
Tak ada bahu nyata untuk bersandar
Tak ada peluk nyata untuk semua keluah
Aku sangat tak bedayaHarus ku hiaraukan semuanya
Hidup dalam karunia Tuhan yang sangat luar biasa, harus sepantasnya disyukuri dengan bahagia
Karna Tuhan sejatinya tidak akan meninggalkan, tidak akan buat kita terjatuh, ataupun terluka
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Short Storydenting berbunyi di keheningan malam, awan ber iringan di langit pekat kelip cahaya menghiasinya.. angin berhembus.. menghempas dedaunan kering di sekeliling taman... kamu duduk di bangku tua itu... berselimut jaket tebal.. kotak cahaya itu menyina...