Malam, tempat sunyi melepas penat
Melerai hati yang tak henti berargumen
Merebah lelah yang berkepanjangan
Membuka topeng, melepas tangis, menjadi jati diri sebenarnya
Menjadi telingan untuk diri sendiri
Menjadi peluk untuk diri sendiri
Menjaga mata yang terpejam sepanjang langit pekatTak ada do'a lain yang menggebu
Tak ada teriak lain dalam semu
Meski raga tak tak pantas dan malu untuk terus mengaduKini do'a paling tenang ku adalah berserah, ku serahkan padaMu Tuhan, karna tak pernah aku kecewa saat aku berdo'a padaMu
Takdir, harapku tetap sama, tentang hati yang sama, perasaan yang sama pada orang yang sama
Do'a dan usaha, ah sudahlah itu sudah menajdi pemeran utama dalam jejak langkahku,Berharap jalannya membawa aku pada nya.
La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Short Storydenting berbunyi di keheningan malam, awan ber iringan di langit pekat kelip cahaya menghiasinya.. angin berhembus.. menghempas dedaunan kering di sekeliling taman... kamu duduk di bangku tua itu... berselimut jaket tebal.. kotak cahaya itu menyina...