Kayaknya enggak perlu dikasih warnings naik rating lagi, ya?
Dan part ini sudah ditulis ulang dan diedit—dengan susah payah—agar bisa lebih lembut implisit elegan, at the same time tetap panas. First night harus indah. Beda dengan malam kedua dan seterusnya yang bisa lebih nakal dan liar. Btw, ada yang masih ingat gaya bahasa adegan malam pertama di cerita Gebetanku Banci? Bisa coba dibandingkan, mana yang lebih kalian suka.
Kilas balik dulu. Yang pernah kusebutkan di bab 30 dan 31 Daddy Hot:
Nah, akhirnya perjalanan kita sampai ke bagian "Membuka" itu. Finally.
Biar lebih nge-feels sambil dengerin lagunya Counting Crows yang judulnya "Colorblind".
Selamat membaca.
"Di depan mata saya, ada pria istimewa. Jangankan saya, lelaki straight sekalipun bisa jatuh cinta. Semenawan itu," kata Rayyan sambil memandangi wajahnya sangat lekat. "Saya panggil dia Daddy Hot."
Shouki tahu yang barusan itu bukan sekadar gombalan cringe dari Rayyan. Candaan sekalipun tak bisa membuatnya tertawa.
Shouki menahan napas sebentar, lalu terkekeh gugup. "Belum bercermin? Kamu yang menawan."
Rayyan masih tersenyum. Satu lututnya menekuk, bertumpu di sofa sekarang.
Degup di jantung Shouki sudah terlalu kencang sekarang. Suaranya parau.
"Kamu mau apa, Rayyan Nareswara?"
Rayyan bersuara berat. "Saya mau Shouki Wisanggeni."
*
*
Pada setiap orang ada kerapuhan.
Kerapuhan itu terlihat ketika seseorang membuka. Membuka hati, membuka kain, membuka kaki ... apa pun. Saat membuka, tak ada lagi pertahanan. Sisi lemahmu ketahuan. Kamu dengan mudahnya kehilangan kontrol diri, diperkosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY HOT ✔
General FictionDi depan saya, ada seorang pria yang bisa membuat lelaki straight sekalipun jatuh cinta. Saya panggil dia Daddy Hot. ------ Jalan panjang berliku di hadapan Rayyan Nareswara tanpa akhir. Selayaknya sirkuit hitam putih pebalap dengan putaran lap tak...