Di depan saya, ada seorang pria yang bisa membuat lelaki straight sekalipun jatuh cinta. Saya panggil dia Daddy Hot.
------
Jalan panjang berliku di hadapan Rayyan Nareswara tanpa akhir. Selayaknya sirkuit hitam putih pebalap dengan putaran lap tak...
Ada sejumlah rahasia yang Rayyan Nareswara sembunyikan rapat-rapat.
Tahu alasan kenapa Rayyan tak bisa terlalu ketus pada Mas Ganjen, si tetangga kosan yang aneh itu?
Karena Rayyan juga pernah menjadi stalker.
Sebelum melamar kerja di Tiadadua, Rayyan menghabiskan waktu di jalan sebagai sopir ojek online. Kegiatan sehari-hari setelah kuliah adalah nongkrong di depan restoran, jongkok di trotoar.
Lokasi yang dipilih juga masih di seputaran kompleks bisnis dekat Kafe Tiadadua. Terkadang, Rayyan sengaja mangkal tak jauh dari jendela kafe. Menyelam sambil mimik. Nunggu orderan sembari memandangi wajah Pak Shouki Al Zaidan Wisanggeni.
Rayyan pakai helm hijau ojol sepanjang waktu supaya wajahnya tak dikenali.
Sekitar sejam, Pak Shouki keluar kafe, langsung bergerak ke motornya yang gede. Rayyan spontan pasang muka cool, pura-pura tak lihat, padahal di balik helm lirik-lirik. Pak Shouki duduk gagah di motor sambil mengenakan helm. Caranya mengencangkan tali helm dan memasukkan gigi kelihatan seksi.
Rayyan jadi ingin iseng membayangkan yang mesum. Ia bayangkan sang pebalap idola sedang duduk tanpa kain di atas motor itu, paling hanya pakai helm atau pengaman. Tahu-tahu kaki Rayyan tancap gas, bel bebeknya berbunyi, dan motornya sudah jalan sendiri. Aduh.
Diam-diam Rayyan mengikuti. Iseng saja. Sebentar saja. Rayyan ingin tahu ke mana Pak Shouki pergi. Apakah ia bakal mengegas motornya sampai menungging? Bagaimana caranya melintasi dan menggagahi polisi tidur? Rayyan haus ingin mengenal Shouki Wisanggeni. Mulai sekarang, ia akan menjadi stalker berdedikasi.
Motor Pak Shouki bergerak dengan kecepatan sedang, lalu sering kali melambat untuk menjaga jarak dengan pengendara lain. Rayyan mengikuti ritmenya. Ia mencatat beberapa poin.
Pertama, Pak Shouki sangat tertib lalu lintas. Motornya tak pernah sedikit pun menyentuh garis jalan saat berhenti di lampu merah.
Kedua, Pak Shouki ... punya jiwa sosial yang tinggi. Ini mengejutkan Rayyan. Pria itu bisa tiba-tiba menepi ke trotoar, hanya demi memungut sampah botol air mineral yang tergeletak. Dibuangnya ke tong sampah terdekat sambil berdecak.
Ketiga, sisi yang manis. Pak Shouki tiba-tiba menepi di depan restoran Prancis. Rayyan baru mau suudzon, mengira idolanya senang makan di tempat hedon. Ternyata Pak Shouki berhenti hanya karena melihat seekor kucing. Iya, anak kucing yang beruntungnya kelewatan! Pak Shouki berlutut menggendong anak kucing itu. Dia elus-elus, ajak bicara. Bagian ini manis, tetapi agak halu. Ya, sudahlah.
Pak Shouki kembali ke motor, meletakkan anak kucing itu di dalam jaket. Kepala si kucing menyembul di dadanya. Sial. Ini kali pertama Rayyan ingin mengecilkan diri supaya bisa bertukar tempat dengan kucing itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keempat, Pak Shouki menepi di warung kecil untuk makan siang. Bukan di restoran berbintang. Pak Shouki makan nasi campur, dan anak kucing tadi kebagian suwiran ayam. Level respect Rayyan kepada pria itu meningkat.
