45. Freedom

6.7K 658 374
                                    

Back to Rayyan's POV. Semoga update dari cerita Daddy Hot bisa menghibur akhir pekanmu. Puanjaaang 7000 kata. Enjoy!




Dia malaikat jatuh ke bumi. Atau barangkali iblis.

Sayapnya lebur, tulangnya berantakan. Di atas tanah ia rata seperti onggokan sampah basah yang segera tersapu air hujan, menghilang.

Hancur dan mustahil bisa diselamatkan. Beginilah kondisi Rayyan Nareswara selama bertahun-tahun.

Kini berbeda.

Rayyan terlahir kembali menjadi manusia baru. Lebih utuh. Saat bangun tidur, sapuan warna bianglala selepas hujan yang menyambutnya. Datangnya dari pria ini. Pria ini, Shouki Wisanggeni, yang merayap masuk ke dalam rongga hidupnya, ruang hatinya, ke dalam tubuhnya. Shouki selalu bangkit dari sisi ranjang untuk menindihnya berhati-hati. Dia bidadara yang matanya bisa menjaring bintang-bintang di angkasa. Rayyan tertular berbinar saat menatapnya. Pak Shouki mengecup punggung tangannya secara lembut dan mengucap selamat pagi.

Rayyan mengangkat wajah dengan gagah untuk membalas kecup kening pria itu. Rayyan belum pernah mengecup kening seseorang dengan begitu lembut, menyentuh pipinya pun dengan jemari yang diusapkan hati-hati, padahal Pak Shouki bukan barang pecah-belah yang rapuh.

Sesayang dan sehormat itu ia kepada Shouki Wisanggeni.

Terima kasih. Kata-kata ini diucapkan jutaan kali pun tak mungkin cukup. Rayyan membenamkan wajah ke dada kekasihnya dengan mata terkatup.

Kehidupan Rayyan sebelumnya dipenuhi mimpi berdarah yang tak mudah ia lupakan.

Ratusan, ribuan pil antidepresan Rayyan tenggak, tetapi obat-obat itu hanya penolong sementara.

Tidurnya memang sudah lelap sekarang dan mimpi buruk sulit menerobos dinding pertahanan. Namun, tak seorang pun tahu. Saat tanpa sengaja terbangun malam, Rayyan sebetulnya masih bisa samar melihat Laila dalam wujud kuntilanak, bahkan pada siang hari.

Hantu kuntilanak Laila bisu, setia menatapnya dengan kelopak mata yang tak pernah mau tertutup, seperti wujud mayatnya yang bergantung.

Anehnya, Rayyan tidak takut.

Otot-otot polos di dalam jantungnya tidak lagi mendenyutkan nyeri. Telapak tangan tidak bergetar atau basah keringat dingin lagi. Tak ada takut atau sedih. Tak ada rasa apa pun.

Tanpa ekspresi, suatu malam Rayyan akhirnya membalas tatapan makhluk tak kasat itu, bahkan meniru ekspresi wajahnya yang seperti seorang penenung. Ratu iblis selalu bisa membobol semua kunci pintu kamar Rayyan. Ratu iblis berdiri di sisi ranjang mengancam. Kuku panjang bermanikur rusak dan liur darah kehitaman di tepi bibir. Itu saja. Si kuntilanak berdiri, hanya menatap, tak bisa melakukan apa-apa.

Tentu saja Rayyan tak pernah mengatakan hal ini pada siapa pun.

Di hadapan Shouki Wisanggeni, akhir-akhir ini Rayyan sudah belajar kembali tersenyum menggoda. Ia membikin gombalan-gombalan yang membuat pria itu tertawa seperti dahulu.

Kepada para terapis, Rayyan bercerita tentang perkembangan positif. Sembuh, bisa ... pasti bisa sembuh. Pelan-pelan, segalanya berproses. Rayyan mengangguk, tak pernah satu hari pun melewatkan jadwal terapi. Setiap menit ia isi waktu dengan pikiran dan perasaan positif.

Do one thing every day that scares you. Kalimat inspiring ini dari Eleanor Roosevelt. Dengan mencoba tiap pengalaman baru setiap hari, kamu mendapat kekuatan, keberanian, dan kepercayaan diri sampai kamu tidak lagi merasa takut. Rayyan menjalani terapi trauma dan perlahan-lahan mencoba banyak hal yang membuat telapak kakinya mendingin setiap hari. Misalnya ... ia coba menghirup wangi susu cokelat di Tiadadua pada suatu siang. Meski ia masih merasakan pusing dan ingin muntah setelahnya, tubuh Rayyan tidak gemetar sehebat biasanya.

DADDY HOT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang