"Chapt. 02"

459 88 2
                                    

Sejeong membenturkan kepalanya beberapa kali di tiang halte bus tempat dia bertengger di pagi hari. Dia makin frustasi karena sudah 2 hari terjebak dalam ceritanya dan karena dia harus bangun lebih awal agar bisa ke sekolah. Dia tak seperti Kim Sejeong yang bisa mengendarai mobil, itu sebabnya dia memilih naik bus agar tak ketahuan ayah dan kakaknya. Di tambah, Jaehyun Cs selalu mengusili nya di sekolah. Sehingga dia sangat benci menyambut pagi di mana dia harus melakukan kewajiban dari karakter yang dia perankan sekarang.

Tak lama kemudian bus yang dia tunggu lewat, dia segera bangkit dan ikut berdesakan untuk naik. Kakinya berhenti ketika sudah memijaki tangga bus, "hei kau, mau naik ngk?" Teriak si supir busnya.

"Hehehe, pak kau bisa menunggu sebentar? Aku akan menempel kartu bus ku dua kali eum?" pinta Sejeong.

Dia berlari kecil menghampiri seorang nenek dengan beberapa kantong belanjaannya yang terlihat ngos-ngosan karena takut ketinggalan bus.

"Ayo nek," Sejeong menuntunnya naik dan membawa belanjaan nenek itu.

"Tempel sekali saja" suruh supir itu yang tampak senang melihat anak seusia Sejeong memiliki kesadaran membantu orang lain.

"Terimakasih!" Tutur Sejeong.

Dia akhirnya sibuk mencari kursi kosong untuk si nenek dan menemukan 1 kursi yang di duduki seorang pria yang memakai seragam sama sepertinya.

"Hei, kau? Berdiri" suruh Sejeong dengan ketus. Kini dia terbiasa dengan sikap otoriter karakternya dan memanfaatkan rasa takut para siswa/i padanya.

Pria itu tak banyak protes dan langsung berdiri dan menjauh dari Sejeong karena takut, "nek, duduklah!" Sejeong menuntun si nenek untuk duduk.

"Terimakasih yah, cu!"

"Hehehe, sama-sama nek!"

Seorang pria dengan seragam yang sama berdiri tak jauh darinya itu tak melepas pandangannya dari Sejeong dari awal dia melihatnya membenturkan kepalanya sampai di saat Sejeong dengan ramahnya mengobrol dengan nenek itu.

Dia tertawa kecil, "Apa dia salah makan?"

"Seorang Kim Queen naik bus, menolong seorang nenek dan mau desak-desakan seperti ini. Mustahil!" gumamnya, tapi penilaiannya itu benar terjadi tanpa menerima alasan kenapa dia bisa seperti itu.

Dia perlahan mendekati Sejeong karena risih dengan bapak-bapak yang sengaja mendekatkan tubuh bagian bawahnya ke bagian belakang Sejeong sambil mengulurkan ponsel yang akan dia selipkan di bawah rok siswi itu.

"Ahjussi~" dia langsung mencengkram kuat tangan pria mesum itu dan mengusirnya diam-diam.

"Oho, Kim Sejeong? Suatu kehormatan bisa bertemu dengan Ms. Queen di bus yang apek ini" sapa Doyoung yang tiba-tiba muncul dan sedikit mengagetkan Sejeong.

"Hussttffhh, kecilkan suaramu. Aku tak ingin semua orang tahu aku naik bus" bisik Sejeong.

"Kenapa? Apa keluargamu bangkrut, ayahmu korupsi yah?" Tuduh Doyoung.

"Enak aja," Sejeong langsung menyangkalnya.

"Pokoknya rahasiakan soal ini, terutama dari Yeeun dan Mina" tutur Sejeong.

"Hm, ok. Tapi kau harus menjawab pertanyaan ku" usul Doyoung.

"Pertanyaan apa?"

"Kenapa kau membiarkan Jaehyun dan Naeun pacaran?" Tanya Doyoung.

"Ck, bukankah pertanyaan itu harusnya untukmu? Kenapa kau malah membiarkan mereka? Harusnya kau lebih berusaha, yah walaupun kau ini hanya second lead yang akan berakhir sadboy setidaknya agar cerita ini panjang harusnya kau..."

"Extraordinary you" (The end)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang