"Chapt. 11"

281 46 8
                                    

Nama Kim Sejeong di naskah itu juga perlahan menghilang seperti nama Naeun, memudar secara perlahan.

"Hyaa~ ka...kau serius soal ini? Bagaimana bisa kau menjadikan ku duda padahal kita belum sebulan menikah" dumel Jaehyun.

"Tidak bisa, aku harus menuntut mu. Setidaknya berikan aku warisan harta ayahmu padaku" tagihnya.

"Cih, kau benar-benar tak bisa di percaya yah. Bagaimana bisa seorang suami mengatakan hal seperti itu di saat istrinya akan pergi selamanya"

"Apa kau mati? Kau hanya menghilang," ledek Jaehyun.

"Toh kau akan kembali ke hidupmu di sana, terus bagaimana denganku? Jangan egois dong" Timpalnya tapi tampak panik memikirkan cara agar Sejeong tak menghilang.

"Hyaa~" Sejeong malah di buat kesal olehnya.

"Arrgghh, masa bodoh. Aku harus mencobanya" Jaehyun berlari ke arahnya,

Bbukk~

Dia menabrak tubuh Sejeong sedikit keras, "ka..kau mau membunuhku?"

"Aku cuma mau peluk loh"

"Dih, mana ada orang meluk kek gini? Lepasin nggak?" Ronta Sejeong.

"Kok nggak berhasil sih?" Jaehyun melepas pelukannya dan masih melihat setengah tubuh Sejeong menghilang.

"Sejeong-ah, aku ini nggak suka menerima sesuatu tanpa membalasnya kembali, jadi ciuman di UKS itu akan ku kembalikan padamu"

"Ma...maksudmu?"

Cup~

Jaehyun tak peduli lagi, dia harus melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan istrinya.

Sesuatu tiba-tiba menggelitik di dalam hati wanita itu, matanya yang tadi melotot kini terpejam. Bahkan dia lebih agresif membalas ciuman Jaehyun.

Dia benar-benar berjiwa wanita dewasa, dengan melihat lihainya dia membalas perbuatan Jaehyun.

Pria itu mendorong Sejeong yang tengah klimaks, "ke...kenapa?" Dengan wajah kecewa dia menatap Jaehyun bingung.

Sedangkan pria itu memiliki tujuannya sendiri, "syukurlah!" Gumamnya, lalu tersenyum smirk, "lihat? Kau tak jadi menghilang tuh?"

"Eh?"

Jaehyun mengusap bibirnya,"Sebenarnya yang mesum siapa sih? Kenapa kau sangat agresif?" Ledek Jaehyun.

"Lihat wajah kecewamu itu, kau sangat menikmatinya kan?"

"Ee...enak aja!" Sangkal Sejeong.

Waktupun kembali berjalan dan Jaehyun malah berjalan mendekati Doyoung yang bingung karena pria itu tiba-tiba muncul.

"Hyaa~ apa yang kau lakukan padaku? Kenapa aku tak jadi..."

"Kenapa kau menyalahkan ku? Coba pikirkan, jika perkataan wanita peramal itu benar. Maka salah satu di antara kalian tidak benar-benar cinta" ledek Jaehyun.

"Apa ini? Sejeong-ah, omong kosong apa yang dia bicarakan?" Tanya Doyoung bingung.

"Sialan, dia mempermainkan perasaanku" Sejeong menyadari alasan Jaehyun mencium nya. Walaupun Kim Hana tak ada rasa padanya, tapi saat ini dia menyatu dengan karakter Kim Sejeong, di mana karakter itu cuman mencintai Jaehyun sepanjang cerita.

Jaehyun merangkul Doyoung yang bingung itu, "kalian pasangan yang serasi, berkencan lah dan kapan-kapan kita bisa double date" usul Jaehyun lalu pergi meninggalkan mereka dengan memainkan bibirnya.

Raut songong dan senyum meledeknya menghilang, dia lalu terlihat serius. "Untuk saat ini aku bisa mengendalikan keadaan. Baik Naeun dan Sejeong, mereka tak menghilang dan jika perkataan Sejeong benar, maka aku pasti bisa mengembalikan cerita yang tertulis di lembaran itu seperti semula" batinnya.

"Extraordinary you" (The end)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang