"Chapt. 33"

121 26 3
                                    

Warning = "Mengandung NC20+ yang di bawah umur, boleh di skip"

Hana merenggangkan ke dua tangannya, dan membalikkan badannya untuk mencari posisi enak. Tapi, seseorang seperti mengelus wajahnya dan itu membuatnya terbangun.

Matanya melotot ketika dia mengumpulkan kesadaran untuk menalar apa yang dia lihat di saat matanya terbuka, "selamat malam, Nuna" ujar Doyoung yang ikut berbaring di sampingnya.

"Ma...malam?" Hana bangun lalu memeriksa keadaan tubuhnya di balik selimut.

"Woaahh~ kau pikir aku akan melakukan sesuatu yang buruk padamu euh? Lihat reaksi mu itu, padahal kau secara suka rela masuk ke rumahku" dumel Doyoung.

"Ke...kenapa kau tak membangunkan ku? Lihat, aku tidur selama 6 jam? Aisshh" Hana bahkan takjub dengan level waktu tidurnya itu.

Doyoung menariknya untuk tidur kembali, "tidurlah sebentar lagi," suruhnya.

Hana menelan salivanya sendiri, "ka...kau masih demam?" Dia merasakan hangat dari lengan Doyoung yang kini menjadi bantal kepalanya.

"Apa kau mau mengeceknya?" Doyoung mendorong tubuh Hana mendekat dengan membengkokkan lengannya.

Seketika Hana langsung menahan nafas, ketika tubuhnya terkunci penuh dalam pelukan Doyoung.

"Hyaa~ lepasin nggak?" Ronta Hana tapi pria itu makin mempererat pelukannya.

"Oho~ kali ini kau tak akan lolos" sahut Doyoung.

Hana akhirnya berhenti meronta dan tangannya menyelusup untuk membalas pelukan Doyoung.

"Nuna,"

"Hm?"

"Kapan kau akan mengakhiri hubunganmu dengan pak Jung?" Tanya Doyoung.

"Eh?" Hana mendongakkan kepalanya, untuk menatap pria itu.

Doyoung tersenyum, "tapi aku tak peduli sih dengan hubungan kalian, aku tak masalah menjadi selingkuhan mu" usul Doyoung.

"Lagipula, kau harus menyembunyikan hubunganmu di depan semua orang. Seperti itulah duniamu," ujar Hana.

"Kau mau mengumumkannya? Aku akan minta ke agensiku, seperti Sehun Hyeong" usul Doyoung.

"Hyaa~ aku tak suka kau membahayakan kariermu hanya karena hubungan ini" tegur Hana.

"Jika kau bosan, kau bisa membuang ku kapan saja dan kembali seperti tak pernah terjadi apa-apa"

Doyoung tampaknya tak suka dengan asumsi Hana itu dan merajuk, "kau pikir aku ini menyukaimu hanya sekadar main-main?"

"Aku mencintaimu dan tiap hari makin mencintaimu," rajuknya.

Hana tertawa geli mendengar pengakuan dengan intonasi merajuknya anak kecil, "arraseo, aku mengerti!"

Doyoung kembali bersemangat dan mencium kening Hana, sedangkan wanita itu terlarut dalam pikirannya sendiri. "Aku akan putus dengan Pak Jung" ujar Hana.

"Agar aku adil padamu dan tak melukai Pak Jung begitu lama" timpalnya lagi sambil menatap dalam Doyoung.

"Lakukan jika itu menurutmu yang terbaik, aku hanya tak ingin kau terluka" ujarnya sembari mengelus pipi Hana.

Hana mengangguk, lalu menggeser tubuhnya agar seimbang dengan posisi tubuh Doyoung. "Cup~"

Bibirnya mendarat cukup cepat di bibir Doyoung, pria itu sedikit terkejut lalu tersenyum malu.

"Kau bisa flu nanti," tegurnya.

"Kau bisa merawat ku juga," kata Hana.

Doyoung kini yang sedikit memiringkan kepalanya, hidung mereka bertabrakan lalu terdengar suara tawa mengisi kamar itu.

"Extraordinary you" (The end)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang