"Chapt. 08"

275 59 0
                                    

Setelah hari pernikahan,

Semuanya kembali seperti semula, kecuali Jaehyun kini tinggal di rumah istrinya dan tentu saja berbagi kamar. Mereka berdua sudah mempertimbangkan hal itu, dan kamar Sejeong cukup luas untuk membagi wilayah pribadi masing-masing.

2 hari setelah pernikahan,

Yeeun dan Mina menatap Sejeong yang tengah lahap memakan makan siangnya lalu melirik jauh di mana Jaehyun juga makan dengan lahapnya.

"Apa-apaan sih kalian" tegur Mina.

"Mwo?"

"Kenapa kalian nggak makan satu meja, lihat cincin di jarimu ini. Apa gunanya coba?" Ledeknya.

"Eh, aku lupa melepasnya" Sejeong segera melepas cincinnya itu lalu memasukkan ke saku rumpi seragamnya.

Younghoon memicingkan matanya menatap ambigu Jaehyun, "apa kau dan Sejeong semalam bertempur habis-habisan euh?" Tuduhnya.

"Kau memakai alat yang ku berikan kan? Walaupun kau sangat menginginkannya jangan lupa memakai alat itu, kau tak boleh membuat Sejeong hamil di usianya yang masih muda" tegur Ong.

"Ngomong-ngomong, ceritain dong apa yang kalian lakukan semalam?" Tanya Yeeun penasaran.

"Kami? Biasalah, bertengkar" jawab Jaehyun dan Sejeong bersamaan.

"Dia tak suka tidur dengan ruangan gelap" tambah Sejeong.

"Bagaimana bisa aku tidur dengan ruangan gelap? Apa semua cewek tidur dengan lampu mati?" Gerutu Jaehyun.

"Kau lihat bekas merah ini?" Sejeong menunjukkan bahu di bagian leher bawahnya.

"Dia bahkan tak bisa membantuku melepas gaun pengantin" dumelnya.

"Arrgghh~ telingaku seketika sakit mendengarnya teriak saat aku menarik resleting gaunnya" cerita Jaehyun menggebu-gebu.

"Bahkan kami berdebat untuk mandi" ujar sepasang suami istri itu kompak.

"Dia suami yang tak pengertian" tukas Sejeong.

"Dia istri yang egois"

"Woaaahh~" Yeeun, Mina, Ong dan Younghoon yang takjub mendengar cerita itu memberikan mereka tepuk tangan.

"Romantisnya" puji Mina.

"Romantis gundul mu, andai kamar itu bukan di rumah ayahku. Aku dan Jaehyun mungkin sudah menjadi jasad hari ini" ujar Sejeong.

"Tapi, apa kalian tidur satu tempat tidur?" Tanya Ong.

"Hm, hanya daerah itu yang tak bisa kami bagi" jawab Jaehyun.

"Terus apa yang terjadi?"

"Tak terjadi apapun" jawab Sejeong.

"Karena kelelahan, kami hanya tidur"

"Aishh" desah mereka tak puas.

"Oho, apa kalian mengharapkan sesuatu terjadi?" Tuduh Sejeong.

"Ku pikir Jaehyun adalah cowok tulen dan perkasa, bagaimana bisa dia tak bernafsu seruangan dengan seorang gadis naif dan polos sepertimu" ujar Ong.

"Cih, naif dan Polos? Kalian lupa kejadian di UKS? Dia menerkamku lebih dulu" dumel Jaehyun.

"Hahaha, kalian salah. Mungkin aku yang akan duluan menyentuhnya" ujar Sejeong.

"Usia memang tak menghianati hasrat," gumamnya.

Di sela-sela asyik makan, dia merasa aneh dengan perut bagian bawahnya.

"Extraordinary you" (The end)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang