"Chapt. 04"

379 67 5
                                    

Sejeong juga mengingat, kalau ini adegan yang paling di kritik oleh Sutradara Jung. "Apa kau merasakan cinta hanya dengan melakukan ini?" Itulah yang di katakan Sutradara Jung.

"Apa aku kurang menambahkan cinta antara Naeun dan Jaehyun saat itu? Tapi, bukankah mereka sudah menjadi sepasang kekasih lalu untuk apa mencari rasa cinta itu lagi?" Batinnya.

"Jaehyun, ayo saling jujur. Kau mencintai Naeun kan?" Sejeong mengabaikan situasi ambigu itu dan ingin memastikannya sendiri bahwa kedatangannya tak berpengaruh besar terhadap karakter utamanya.

"Bagaimana denganmu? Kau benar-benar tak menyukaiku?" Jaehyun malah balik bertanya.

"Ck, apa perasaanku padamu begitu penting? Kau tak suka jika aku menyukaimu dan ketika aku berhenti menyukaimu, apa kau merasa kesal?" Omel Sejeong.

"Kau hanya perlu menjawabnya" suruh Jaehyun.

Sejeong menggelengkan kepalanya lebih dulu, "aku tak menyukaimu" jawabnya dengan mantap.

"Aku sudah bilang ingin menjadi calon istri kak Chanyeol, kau pikir aku sedang bercanda eum?"

Jaehyun melepas tangan Sejeong dengan raut wajah sulit di artikan, "kau sama saja, seperti ke dua orangtuaku yang lebih menyayanginya. Kau juga akhirnya memperlakukan hal yang sama padaku," celotehnya.

"Ehe, apa kau cemburu? Aku tak bermaksud seperti itu, lagian kau punya Naeun" Sejeong kini mengerti raut merajuk Pria remaja itu.

"Apa menurut mu jika Naeun melihat kak Chanyeol, dia juga akan berpaling dariku dan menyukainya?" Tanya Jaehyun.

"Woaah~ siapa sih yang menciptakan karakter pria pesimis sepertinya" Sejeong malah ngedumel dalam hati.

"Ey~ itu tidak akan terjadi, aku bisa menjamin itu. Buktinya kau menang dari Doyoung bukan?"

"Jika aku Naeun, aku lebih memilih Doyoung" tukas Sejeong.

"Kenapa?"

"Karena kau terlalu sempurna, mengharapkan pria sepertimu di dunia nyata hanya akan membuatku terlihat menyedihkan" jawab Sejeong.

"Cih, kau lagi-lagi berbicara omong kosong hanya untuk menolak ku secara halus bukan?" Gerutu Jaehyun yang selalu salah mengartikan maksud Sejeong.

Jaehyun yang terlanjur merajuk itu mendorong Sejeong masuk ke kamar mandi karena tak ingin wanita itu menyaksikan ekspresi menyedihkannya.

10 menit kemudian,

Sejeong keluar dengan memakai piyamanya seraya bersenandung. "Apa ini?" Jaehyun langsung menunjukkan Naskah berjudul "Kisah untuk Jaehyun" pada Sejeong.

"Hya~ apa kau membacanya?" Sejeong segera merebut naskah itu dan menyembunyikannya dari Jaehyun.

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "aku memang penasaran karena ada namaku di sana tapi, ku pikir isinya pasti ungkapan perasaanmu padaku yang menjijikkan"

"Enak aja," sangkal Sejeong.

"Terus apa? Apa sesuatu yang erotis?" Tebak Jaehyun lagi.

"Atau jangan-jangan kau menjadikanku bahan halu mu di sana yah?"

"Hyaa~ berhenti menerka hal yang tidak-tidak" omel Sejeong.

"Lupakan soal itu, sekarang kau harus mengajariku matematika" Sejeong segera mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah!" Jaehyun setuju begitu saja, tanpa mengawalinya dengan perdebatan terlebih dulu.

*****

Moorim High School,

Sejeong turun dari mobil Mina, di susul Yeeun dan juga pemilik mobil itu.

Hoaam~

"Extraordinary you" (The end)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang