MODUS AJENG

763 48 10
                                    


Sekar sumringah kembali ke rumah dengan membawa beberapa paper bag di tangan. Dirinya langsung beraksi mematut diri dengan baju-baju yang sudah dibelinya. Ia tak peduli pada Flo yang menatapnya ga suka.

“Ibu shoping lagi?” tanya Ajeng yang baru ke luar dari kamar.

“Iya dong,” sahut Sekar sombong.

“Banyak duit dong!” seloroh Ajeng. “Bagi dong, Bu, buat beli skin care!” Ajeng menadahkan tangan.

“Ini saja yang belanjaain Intan,” sahut Sekar sembari melirik mantunya.

“Ibu ketemu lagi sama Mbak Intan?” selidik Ajeng.

“Ibu, sengaja membututinya,” sahut Sekar. “Kan lumayan jadi bisa shoping.”

“Wah, ide bagus tuh,” celetuk Ajeng.

Gadis muda itupun kepikiran untuk mengikuti jejak sang ibu. Bisa shoping gratis memakai uang mantan iparnya. Tak pelak, ia langsung melancarkan aksinya. Di sore hari, ia menunggu Intan di luar gedung perkantoran. Saat mobil Intan ke luar, ia langsung beraksi.

“Auwwww?!” pekik Ajeng yang sengaja menabrakan diri ke mobil Intan. Ia jatuh tersungkur.

Dengan panik Intan ke luar dari mobil dan menghampiri korban yang tak lain adalah mantan adik iparnya.

“Ajeng!” ucapnya.

“Eh, Mbak Intan,” sahut Ajeng sambil meringis menahan sakit.

“Kamu gapapa? Sakit ga?” Intan panik.

“Engga Mbak, cuma luka sedikit saja kok.”

“Kalau begitu kita le rumah sakit!” ajak Intan yang langsung ditolak Ajeng.

“Ga usah Mbak. Daripada uangnya untuk biaya rumah sakit mending untuk beli buku kedokteran Ajeng,” keluhnya. “Banyak buku yang belum kebeli karena ibu dan Mas Hans ga punya uang.

“O, githu?” Intan manggut-manggut sembari merogoh saku baju kerjanya. “Ini cukup?” Intan memberikan beberapa lembar uang merah.

“Cukup, Mbak,” sahutnya tersenyum. “Makasih.”

“Tapi aku ga bisa antar kamu pulang,” ucap Intan kemudian. “Karena tak enak dengan kakak iparmu.”

“Iya, Mbak, gapapa!” sahut Ajeng langsung menenpi. Sementara Intan langsung masuk mobil dan melajukannya.

Sepeninggalan Intan, dengan senyum kemenangan, ia menghitung jumlah uang yang didapatmua dengan berakting.

“Lumayan, bisa buat beli baju,” ucapnya girang. “Kita shoping.”

************

Mendapatkan uang sekali dengan menipu Intan, membuat Ajeng ketagihan untuk meminta lagi. Kali ini harus lebih banyak. Karena ia berniat membeli skin care yang sudah habis dan ingin perawatan di salon. Tentu kalau ada sisa buat beli baju atau tas.

“Hai, Ajeng?” sapa Intan saat gadis itu bertamdang ke kantormya. “Ada apa?” selidik Inta pada wajah sendu mantan iparnya.

“Aku punya masalah, Mbak,” sahutnya lirih.

“Masalah apa?” tanya Intan simpatik. “Ayo duduk dulu!”

Ajeng duduk di depan meja kerja Intan.

“Uang semesteranku belum dibayar Mbak,” keluhnya. “Ibu sudah banyak hutang sedang hasil ngojek Mas Hans diambil semua sama istrinya.”

“Ya Allah kasihan banget kamu sama ibu.”Intan bersimpati membuat Ajeng senang. “Kamu butuh berapa?”

PELAKOR TEKORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang