Enam Puluh Tiga: Class Meeting

762 143 6
                                    

Pekan ujian akhir semester telah usai, seluruh murid SMA Abadi 20 hanya tinggal menerima hasil dari ujian mereka saja.

Seperti rutinitas setiap tahunnya, setelah pekan ujian akan muncul lah pekan remedial atau perbaikan nilai bagi beberapa murid yang nilainya masih belum mencapai nilai rata-rata. Dan minggu pekan remedial ini juga akan bersamaan dengan class meeting atau hari dimana beberapa kelas melakukan kompetisi dibidang olahraga satu sama lain.

Geraha menatap isi ponselnya yang memperlihatkan nilai-nilai ujian. Di SMA Abadi 20 setiap nilai akan diupload secara langsung diweb sekolah. Tiidak ada lagi yang namanya menunggu satu per satu nilai keluar, semua langsung.

"Lo ada remedial?" Tanya Geraha pada Iva.

Geraha bersyukur karena nilainya tuntas semua, tak ada yang dibawah nilai rata-rata.

"Ada nih anjir," ucap Iva dengan kesal.

Geraha ikut mendekat ke arah Iva, melihat nilai apa yang gadis itu tidak tuntas.

"Matematika sama bahasa indonesia," ujar Iva.

Tak berapa lama, Bona dan Arun membalikan tubuh kepada mereka, ikut berbincang perihal nilai.

"bahasa indonesia remdial gua," ujar Bona sambil menunjukkan ponselnya.

"sama njing! fix salah soalnya sih,"balas Iva yang diangguki setuju oleh Bona.

"lo gimana Run?" tanya Geraha.

"sejara remedial anjir, emang gua tuh gak bisa kalau bahas masa lalu." Arun berucap dengan wajah dramatis yang dibuat-buat menyedihkan.

"agak geli ya njing," sahut Iva lalu keempatnya tertawa bersama.

"Biru gimana?" Tanya Iva kepada Geraha.

Ah Geraha baru sadar tentang cowok itu, ia kemudian menoleh tepat ke arah cowok itu berada, namun Biru masih terlihat sedang menenggelamkan kepalanya di dua tumpuk tangannya. tanda bahwa cowok itu sedang tertidur.

"masih tidur, nanti deh." ucapan Geraha diangguki yang lain.

Saat sedang berbincang, tiba-tiba saja Surya ketua kelas mereka datang dengan teriakan yang mampu mengejutkan semua yang berada dikelas. Bahkan Biru dengan reflek mengumpat kerena terkejut, semua orang terdiam karena merasa takut dengan Biru, hanya Baskara yang malah tertawa terbahak karena wajah konyol teman sebangkunya itu.

"sorry Ru," ucap Surya tak enak hati.

"ada apaansi anjir emang? heboh bener lo kayak pembagian sembako," sahur Arya dari arah belakang, dia adalah teman sekelas mereka yang suka sekali mengambil alih wilayah belakang kelas untuk digelar area permainan UNO.

"1 jam lagi ada lomba futsal kelas kita lawan kelasnnya kak Zaki," ucap Surya.

"Zaki anjing," umpat Biru.

Biru yakin pasti Zaki sengaja memilih kelasnya untuk dapat bertanding dengan kelas dia. Asal kalian tau, di kelas Zaki itu banyak anak futsal, jika di lihat dari kelas Biru sekarang, jelas jumlah anak futsalnya kalah telak.

"Babik kelas kita kalah telak," sahut Galih, salah satu anak futsal dikelas itu selain Biru dan Dendi.

"Udah gak bisa diubah, soalnya udah disetujui osis," ucap Surya lagi ketika melihat respon beberapa temannya yang kurang setuju dengan lawan yang akan mereka hadapi.

Ya, sebetulnya Surya tau tadi Zaki yang memilih langsung, tanpa di random. Surya juga tidak bisa protes, Zaki masih menakutkan dimata Surya, bagi dia Zaki itu copy pastenya Biru.

"Yaudah santai ," ucap Biru menenangkan. Sebetulnya dia juga tau beberapa kelemahan dan kelebihan anak-anak futsal dari kelas Zaki, dan itu menguntungkannya.

Pasukan Biru [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang