Rasa lelah yang menjalar di sekujur tubuh sepasang suami istri itu membuat mereka terkulai lemas disebuah halaman rumah penduduk yang terlihat sangat sederhana itu, ceceran darah akibat pertemuan singkat tadi sepertinya akan membuat penduduk disini terkejut namun harus bagaimana lagi saat seperti ini tidak bisa dihindari.
"Permisi Tuan apa kalian baik-baik saja?" tanya Seorang pria berbaju khas seorang petani itu.
"Iya kami baik-baik saja," ujar Soo-Jin seraya mencoba untuk berdiri itu.
"Tuan terima kasih banyak untuk bantuannya sudah menghalau para perampok ini dari desa kami, kami tidak tahu harus membalas kebaikan Tuan dan Nyonya seperti apa," ujar Seorang wanita yang membuka caping yang ia kenakan dan membungkukkan kepalanya hormat.
"Bisakah aku dan suami ku numpang beristirahat sebentar?" tanya Soo-Jin dengan nafas tersengal-sengalnya.
"Dengan senang hati Tuan. Sebentar saya ambilkan makanan dan sedikit cemilan untuk Tuan dan Nyonya," ujar pemilik rumah yang disinggahi oleh Raja dan Ratu itu.
"Tidak usah repot-repot," ujar Soo-Jin
"Tidak kami hanya bisa menolong memberikan asupan energi seperti ini Tuan saya harap bisa diterima," ujar seorang pria dengan menaruh senampan sedang berisikan sepiring capcake dan minuman yang segar itu.
Baru saja ingin memulihkan tenaga yang terkuras habis, dari arah yang berlawanan itu muncul kembali beberapa orang yang bukan menyerang mereka semua tapi menjarah ladang bunga Lavender yang baru saja akan dipanen itu.
"Hey jangan ambil hasil panen pertama ku," ujar pemilik lahan bunga itu.
"Tunggu disini jangan mendekat mereka aku akan mencoba menyelesaikan ini, Ma bantu jaga mereka ya," ujar Young-Bin seraya berjalan cepat dengan sebuah anak panah berwarna Putih susu ditangannya.
CRIK... CRIK... CRIK
Suara alat pemotong bunga itu begitu nyaring ditengah pagi yang mulai terlihat itu.
CRASH...
Satu orang tepat didepan Young-Bin berdiri telah tumbang dan terjatuh sebuah kristal berwarna Putih seputih kapas itu.
CRASH.... CRASH...
Sekelompok orang yang terdiri dari 10 orang itu telah lenyap dimakan anak panah sang Raja terbaik di Desa Blossom, 10 buah kristal berbeda rupa dan warna dikumpulkannya untuk diberikan pada pemilik lahan yang dijarah itu.
"Tuan terima lah bayaran dari hasil panen kalian hari ini, jualah batu kristal ini untuk diganti dengan beberapa kantong uang emas," ujar Soo-Jin sambil tersenyum
"Terima Kasih banyak Tuan, sebagai gantinya izinkan kami untuk mengantarkan Tuan dan Nyonya sampai di ujung perbatasan itu," ucap seorang pria yang rumahnya terletak disebelah rumah pemilik ladang Lavender tadi.
"Saya tidak menolak, terima kasih banyak," ujar Young-Bin kemudian berjalan disamping kereta kuda yang ia gunakan untuk berpergian tadi
🌺🌺🌺
Kembali ke kediaman Raja dan Ratu Seo lagi, sekarang suara tangisan seseorang wanita memenuhi ruangan keluarga yang sudah dipenuhi oleh para sahabat dan para saudara, ada Bangchan, Seungmong, Felly, Jisung , Minho, Ayen yang menemani Jee-Mi yang masih menangis.
Bagaimana dengan Hwang Hyunjin? Pria tampan itu baru saja tiba di pelataran kerajaan dengan kereta kuda miliknya, namun dirinya terkejut saat beberapa Pelayan mendatanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blussome Cake 🌺🌾 [Selesai]
FantasiaSeorang Angelyna Felin Clarence yang membantu perekonomian negaranya dengan menjual berbagai macam cara dan menutupi identitasnya yang aski dikalangan para penduduk tecintanya. Angelyna Felin Clarence seorang putri satu-satunya dari sebuah kerajaan...