Setelah mendengar kebohongan kembali dari seorang Hwang Hyunjin yang sebenarnya adalah anak yang super jujur membuat Jee-Mi hanya menganggukkan kepalanya dan berpamitan pergi menuju dapur yang telah menjadi bagian dari tempat favorite seorang Seo Jee-Mi di masa mudanya.
Deretan loyang dengan berbagai macam bahan masakan untuk membuat Roti lezat sudah tersaji disebuah meja yang terbuat dari stenlis itu beberapa koki sudah memulai membuat roti sesuai dengan resep dan bahan yang ada sekarang hanya ada Jee-Mi sendiri yang belum memulai pekerjaannya.
Bagian depan sudah diambil alih sepenuhnya dengan kedua orang pria berwajah super tampan dan bagian belakang khsusnya dapur sudah ada Jee-Mi dan para pembuat roti yang selalu siap siaga menolong kebutuhan untuk Jee-Mi.
"Eonnie bagaimana dengan sebuah Red Valet?" tanya Jee-Mi kepada seorang wanita yang menggunakan topi koki bergaris biru dikepalanya itu.
"Red Valvet? Ide bagus namun masalahnya ada beberapa bahan yang sudah habis digunakan Jee-Mi~a, apa mau pergi keluar sejenak membeli bahan itu?" tanya Wanita itu sambil melirik kotak persediaan bahan di dapur ini.
"Bahan apa yang habis apakah kemarin tidak sekalian membeli bahan dapur?" tanya Jee-Mi sambil tersenyum dan mulai menuangkan beberapa sendok takar tepung untuk membuat kue yang ia inginkan.
Terakhir kali masa perang di kerajaannya yang mengakibatkan terjadinya kelaparang membuat Jee-Mi mengerti akan sulitnya kebutuhan pangan tergerak untuk sedikit meminta sedikit dari harta kerajaan untuk membuka kembali toko Roti adalah cita-citanya bersama sang kakak sampai suatu ketika Hyunjin ikut bergabung dengan Jee-Mi dan sang kakak membangun dan merintis kembali toko ini.
Namun jika sampai kehabisan bahan pembuat kue dihari kerja adalah hal yang paling tidak disukai oleh Jee-Mi apa lagi oleh Changbin karena waktu bekerja adalah ya bekerja namun jika masih harus membeli bahan itu sudah tidak bisa di bilang wajar lagi.
"Ada apa kenapa ribut sekali di dapur?" tanya Changbin yang ternyata mendengar sedikit kebisingan dari dapur itu.
"Ah itu .... Apa...," sang penanggung jawab bagian bahan masakan di dapur seketika tergugup untuk menjawab ada masalah apa sebenarnya di dapur.
"Ada apa? Aku tidak ada waktu hanya untuk menunggu mu memilih satu dari beribu stock alasan milikmu," ujar Changbin yang mengetahui seperti apa sifat pegawainya satu ini.
"Pergi beli bahan yang kurang dan bawa salah satu pegawai untuk menemani mu," jawab Changbin sambil menaruh beberapa lembar uang kertas dan berlalu.
Bahan pembuat kue hanya tersisa sedikit membuat mood Jee-Mi seketika habis juga sama halnya dengan bahan masakan yang ada dihadapannya saat ini namun teribosan itu harus ada untuk membuat kualitas penjualan dan juga banyaknya macam makanan yang dijual sangatlah penting.
"Tidak masalah bukan jika hanya satu loyang Red Velvet?" tanya seorang wanita yang sepertinya seumuran dengan Jee-Mi itu sambil menyodorkan bahan yang kurang tersebut.
"Oh ada sedikit? Ah ini untuk seloyang Red Valvet tidak masalah. Terima Kasih banyak," ucap Jee-Mi sambil tersenyum manis.
Suara alat-alat pembuat Kue dan suara alat-alat pengadon roti sudah mulai memenuhi dapur membuat Jee-Mi kembali memfokuskan diri dengan pekerjaannya hari ini.
Dikala mood dan perasaan sedang kacau terkadang Jee-Mi selalu membuat hal-hal baru sampai dironya lupa akan waktu istirahat membuat Changbin harus ekstra menjaga wanita satu itu.
🌺🌺🌺
Suara oven bertanda roti telah selesai di panggang membuat mata Jee-Mi berbinar-binar dibalik kaca bening terlihat satu loyang penuh kue terbaru toko ini mengembang sempurna bahkan warnya begitu indah hanya untuk sekedar kue Red Velvet itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blussome Cake 🌺🌾 [Selesai]
FantasiaSeorang Angelyna Felin Clarence yang membantu perekonomian negaranya dengan menjual berbagai macam cara dan menutupi identitasnya yang aski dikalangan para penduduk tecintanya. Angelyna Felin Clarence seorang putri satu-satunya dari sebuah kerajaan...