cp. 16 🌺 Menyerang Kawanan Perampok

17 11 0
                                    

Seperti yang sudah direncanakan sepulang sekolah tadi, hari ini Jee-Mi dan yang lainnya Seung-Mong, Felly dan masih banyak lagi berada di toko Roti keluarganya.

"Aku masih mengantuk," ujar Jisung yang baru saja mendudukan badannya di sofa.

"Kamu sakit hmm? Dari tadi mengantuk terus," ujar Min-Ho

"Tidak semalam tidak bisa tidur... Hoamm," ucap Jisung.

Min-Ho tau pria itu tidak bisa tidur semalam namun karena rasa kantuk yang menyerangnya malam tadi membuatnya dengan cepat terlelap dan meninggalkan sosok Jisung yang masih terjaga.

🌺🌺🌺

Hari ini kegitan kumpul mereka hanya ditemani secangkir kopi hangat dengan sepiring cookies buatan Jee-Mi sendiri.

"Permisi-permisi bisa saya dan keluarga saya menumpang berteduh sejenak?" tanya seseorang bapak-bapak dengan diikuti dua perempuan dewasa dan satu remaja wanita dan satu remaja pria itu.

"Berteduh? Di panas terik di sore hari seperti ini?" tanya penjaga kasir toko ini.

"Saya mohon Tuan, di desa seberang sedang terjadi pemberontak para perampok," ujar ibu-ibu yang lebih dewasa itu sambil memohon.

"Perampok? Dimana?" tanya Changbin seketika

"Di desa seberang sana Tuan," ujar Pria itu.

"Seberang sebelah barat?" tanya salah satu pelayan yang baru saya membawa pesanan untuk salah satu meja di sudut ruangan itu.

"Ya Hwang Hyunjin itu daerah Istana keluarga mu," ujar BangChan terkejut.

"Sial, harus bubar dulu ini," ujar Changbin yang sudah berdiri menarik Jubahnya dan siap berangkat itu.

Tidak da pilihan lain selain mencoba menjadi seseorang pangeran yang bertanggung jawab bukan, para pria yang terlahir dengan darah bangsawan memiliki solidaritas tinggi itu dengan cepat berhambur untuk segera kembali ke tujuan daerah Istana keluarga Hwang.

Di daerah itu sudah banyak sekali kawanan perampok seperti yang diberitahukan oleh seseorang yang datang ke toko roti tadi, dikarenakan situasi dan kondisi yang sangat tidak tepat akhirnya membuat Jee-Mi harus mau tidak mau merelakan diri untuk tidak ikut dalam dunia peperangan kecil kali ini.

"Tuan Putri tenanglah percaya mereka bisa," ujar salah seorang pegawai toko roti itu menyemangati sosok Jee-Mi yang terlihat khawatir itu.

🌺🌺🌺

Deretan kereta kuda masing-masing yang digunakan para anak-anak bangsawan melesat kencang diatas tanah beraspal yang di bagian kiri dan kanan jalan terdapat deretan perkebunan dan pertokoan itu.

'hey kau serahkan hasil panen milik kalian atau rumah kalian aku ratakan dengan tanah,' jarak yang mulai menipis itu begitu mencekam suara yang mengancam seperti itu terdengar begitu memuakkan.

"Hey kau berhenti," bahkan Kereta kuda milik kerajaan tak luput terkena perampokan juga.

"Ada masalah apa anda dengan penduduk ku?" tanya Hwang Hyunjin yang baru saja kereta tumpangannya terkena imbas perampokan itu.

"Hahaha penduduk mu? Hahaha jangan bermimpi wahai anak muda," ujar salah satu dari kawanan perampok ulung itu.

"Anda bicara apa tadi?" tanya salah satu pengawal dari kereta kuda milik keluarga Hwang itu.

Panas, itulah suasana saat ini tidak ada sedikit pun angin yang menerpa tubuh membuat suasana itu sedikit terasa dingin bahkan beberapa rumah penduduk ada yang sudah ambruk dibuat kawanan perampok tidak ada kerjaan itu.

Blussome Cake 🌺🌾 [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang