cp. 14 🌺 Kedewasaan Yang Tiba-Tiba

16 13 0
                                    

Pagi ini cuaca sangatlah dingin tidak seperti biasanya Jee-Mi yang biasanya akan bangun pagi sekarang masih bersama dengn selimut kesayangannya diatas kasur, udara dingin yang membuatnya menjadi seperti enggan beranjak dari kasur itu membuat seseorang pria tertawa melihatnya.

"Aigoo adik ku satu ini tumben sekali belum bangun hmm," tanya Changbin sambil berjalan mendekati gumpalan selimut ditengah ranjang itu.

"Malas sekali aku untuk bangun oppa, dingin," ujarnya semakin menarik sedikit lebih tinggi selimut tebal itu.

"Loh katanya mau pergi ke toko Roti bersama Oppa dan Mama hmm," ucap Changbin membuat mata Jee-Mi full terbuka itu.

"Kalau begitu Jee-Mi mau bersiap dulu," jawabnya sambil tetap pada posisinya itu

"Cepat bangun dan lekas turun ya sarapan sudah siap," ucap Changbin sambil mengelus kepala sang adik itu.

Menatap langit pagi terlebih dahulu adalah kebiasaan Jee-Mi sejak kecil tak sadar jari tangan kanan miliknya menyentuh sebuah cincin yang bertengger di jari manisnya membuat senyum kecutnya terlukis.

"Ah biarkan saja sudah," keluh Jee-Mi segera beranjak dari ranjang miliknya dan berjalan menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu lama untuk Jee-Mi selesai berbenah buktinya saat ini dirinya sudah menuruni tangga dengan baju santai miliknya.

"Morning Pa Ma Oppa," ujar Jee-Mi seraya menarik kursi meja makan.

"Pagi cantiknya papa," ujar Young-Bin.

"Ya sudah ayo sarapan kita," ajak Young-Bin.

🌺🌺🌺

Selesai dengan yang namanya sarapan pagi bersama keluarga, dengan pelan Jee-Mi berjalan keluar rumah bersama sang kakak yang menyusul di belakangnya.

"Mau mampir ke toko buah dulu tidak sayang?" tanya Changbin yang tahu jika adiknya itu sedang dalam mood yang tidak baik.

Simple masalahnya sebenarnya namun namanya juga cinta apa pun yang membuat dirinya cemburu pasti beda lagi ceritanya, dengan pelan Jee-Mi menggelengkan kepala bertanda dia tidak mau beli buah hari ini.

Kereta kuda berpacu cepat melintasi keramain pagi ini, beberapa deretan toko sudah mulai membuka kiosnya sebagian ada yang belum.

Sebuah toko roti sederhana namun bernuansa mewah dan elegan menyambut kedatangan kedua pemiliknya itu dengan aroma kue yang sudah dibakar dulu oleh karyawan yang datang pertama kali.

"Selamat pagi Tuan," ucap seorang pegawai itu.

"Selamat pagi juga, bagaimana apa hari ini ada kendala?" tanya Jee-Mi sambil berjalan mendekati ruangan ganti itu

"Semuanya lancar putri hanya saja masih sepi pelanggang hehe," ucap satu orang pegawai lagi.

"Hahaha wajar saja ini masih terlalu pagi untuk pergi ke pasar bukan, oke semangat hari ini," ujar Changbin yang ternyata sudah mengganti pakaiannya itu.

Seperti biasa bekerja sebagai penjual roti terenak di desa Jee-Mi dan Changbin akan melewati hari yang panjang dengan berbagai macam karakter oendudjk dan para pendatang nantinya.

"Oppa bisa bergeser sedikit tidak," ujar Jee-Mi dari jarang yang sedikit jauh dari sang kakak itu.

HUH...

Dengan pelan Jee-Mi meniupkan telapak tangannya yang telihat kosong tidak ada apa-apa itu, namun ternyata ada sebuah lampu kelap-kelip kelip yang terpajang dengan sangat pas ditempatnya.

Blussome Cake 🌺🌾 [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang