17

34.3K 3.9K 308
                                    

Hari ini Haechan memutuskan buat nggak sekolah karena mau nganterin Mama Papanya ke bandara. San dan Hendery yang lagi nggak ada kelas juga ikut.

"Mama hati-hati ya di sana. Jangan lama-lama, nanti Echan kangen. Echan sayang Mama!" ucap Haechan di pelukan Mamanya.

"Nggak sayang Papa hm?" goda Johnny menjawil pipi tembam anak bungsunya itu.

"Hehe sayang juga dong!" Haechan beralih ke pelukan Johnny. Johnny tertawa renyah sambil menciumi pucuk kepala Haechan dengan gemas.

"Kalian juga baik-baik di sini. Jangan lupa makan, jangan lupa belajar, jangan lupa rumah di sapu sama dipel. Buat San sama Hendery, jangan mentang-mentang Mama Papa nggak ada kalian jadi seenaknya nongkrong nggak inget waktu, jagain adek kalian. Oh ya, jangan lupa juga buat--

"Sayang, kalo disebut semua nggak bakal kelar-kelar. Ini kita udah mau check in loh!" sela Johnny.

Chitta tersenyum lucu memamerkan deretan gigi rapinya. "Habisnya anak-anak sering lupa kalo nggak diingetin terus." keluhnya.

"Tenang aja Ma, kita bakal selalu inget sama pesan Mama." ucap San seraya tersenyum.

"Oh ya, nanti uang saku kita ditransfer kan?" tanya Haechan memastikan.

"Iya nanti bakal Papa transfer masing-masing lima juta buat seminggu." jawab Johnny.

"Tapi uangnya jangan dipakai buat foya-foya, digunain buat beli sesuatu yang penting aja." ucap Chitta mengingatkan. "Terutama kamu Haechan, kamu tuh boros banget kalau nggak diingetin. Beli ini lah itu lah, mana yang dibeli makanan terus."

"Tau nih, dasar gembul!" ledek Hendery. Ia mencubit pipi adiknya itu dengan kencang membuat sang empu meringis sakit. Gemes banget Hendery tuh.

"Iya Ma. Mulai sekarang Echan mau diet." balas Haechan.

"Gegayaan diet lo, Mbul!" celetuk San.

"Ya udah pokoknya uangnya jangan dibuat beli sesuatu yang sekiranya nggak berguna ya!" ucap Chitta sekali lagi. Ketiga anaknya itu kompak menjawab, "Siap, Ma!"

"Lima menit lagi check in, kalo gitu kita pergi dulu ya!" pamit Johnny.

"Take care ya Ma, Pa!"

Ketiga anak itu mencium punggung tangan orangtuanya bergantian.

"Bye bye Mama Papa!" Haechan melambaikan tangannya.

"Bye sayang!" balas Chitta dan Johnny juga sembari melambaikan tangan.

Setelahnya ketiga anak keluarga Seo pun keluar dari bandara dengan langkah beriringan. Posisi mereka yaitu: San-Haechan-Hendery.

Haechan berasa punya dua bodyguard.

"Mau langsung balik atau mau jalan-jalan dulu?" tanya San.

"Ke mall aja yuk!" ajak Haechan. "Suntuk banget kalo di rumah doang seharian."

"Boleh tuh. Sekalian gue pengen beli sepatu basket baru, sepatu gue yang lama udah pada rusak." balas San. "Lo gimana Der?" tanyanya pada Hendery.

"Ikut lah gue. Ya kali nggak ikut!" jawab Hendery semangat.

"Ya udah kuy, nanti keburu siang!"

.

.

.

"Bang, baju bagusan yang ini atau yang ini?"

"Terserah."

"Bang, bagusan warna biru atau kuning?"

TSUNDERE (MarkHyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang