27

34.6K 3.6K 607
                                    

1 years latter...

Haechan berjalan dengan lesu di koridor sekolah. Sudah satu tahun sejak kejadian itu, dan Mark benar-benar pergi dari kehidupannya. Menghilang bagai ditelan bumi. Nomornya tidak bisa dihubungi, semua sosial medianya tidak aktif. Haechan sudah melakukan berbagai cara untuk menghubungi Mark, tapi hasilnya nihil.

"HAECHAN!"

Belum sempat Haechan menoleh ia sudah merasakan sesuatu menemplok pada punggungnya dan membuat hanya hampir tersungkur ke depan. Ia menoleh dan mendapati Renjun yang tersenyum lebar ke arah.

"Ck kayak kadal lo!" ejek Haechan. "Turun Njun!"

Renjun menggeleng ribut, "Gendong sampe kelas ya Chan. Kemarin kan gue abis jatoh dari tangga."

"Ya lagian lo kenapa harus jatoh dari tangga, bego dasar!" Haechan menggoyangkan badannya membuat Renjun hampir oleng.

"HAECHAN BEGO!" teriak Renjun panik. Untung saja ia segera memeluk leher Haechan dengan erat. Kalau tidak, mungkin kini pantatnya sudah beradu keras dengan lantai.

Haechan mengabaikan teriakan Renjun dan kembali melanjutkan langkahnya dengan Renjun yang berada di punggungnya.

'Haechan sekarang sama Renjun?'

'Renjun putus sama si titan itu?'

'Titan titan lambe-mu, namanya Guanlin bego!'

'Bukannya mereka sama-sama boti?'

'Kawal HyuckRen!'

"Njun, lo mendingan turun deh!" titah Haechan. "Kita jadi bahan omongan anjir!"

"Nggak apa-apa. Biar dikira kita pacaran, gue semenya." balas Renjun.

"Stress! Mana ada seme minta gendong ke ukenya!"

Renjun cuma cengengesan.

Sesampainya di kelas Haechan menurunkan tubuh Renjun dengan bar-bar, membuat lelaki yang lebih mungil itu hampir terjatuh untuk kedua kali.

Mereka masuk ke dalam kelas dan melihat Jeno Jaemin sedang berduaan di pojok kelas. Masih pagi udah disuguhin adegan cringe. Batin keduanya.

"PACARAN TEROSS!" Teriak Haechan, mengganggu kemesraan Jeno Jaemin.

"Iri aja, sad boy!" balas Jeno mengejek.

Haechan cemberut. Ia menbanting tasnya ke meja, lalu duduk di kursi dan menenggelamkan wajahnya di atas meja. Setiap melihat orang bermesraan dengan pacarnya, Haechan menjadi sensi dan makin merindukan 'mantan' pacarnya yang kini entah bagaimana kabarnya.

"Masih pagi udah murung. Nggak baik, Chan!" tegur Jaemin.

"Kangen Kak Mark.." rengek Haechan sembari memeluk lengan Renjun dari samping.

"Astaga ini udah satu tahun, dan lo masih aja mikirin Mark!" seru Renjun kesal.

"Dikit lagi kita UN Chan. Sibukin diri lo sama belajar, bukannya terus-terusan mikirin Kak Mark!" ucap Jaemin.

"Lo juga nggak perlu khawatir, di sana Kak Mark baik-baik aja kok." ucap Jeno kali ini.

"Dia nggak pernah nanyain kabar gue gitu Jen?" Haechan bertanya. Sedetik kemudian ia menghela napas sedih karena Jeno menggelengkan kepalanya.

Setiap Haechan bertanya soal ini Jeno masih menjawab 'Nggak. Bang Mark nggak pernah nanyain lo.' Haechan jadi sedih. Apa Mark sudah melupakannya dan mendapatkan yang baru?

TSUNDERE (MarkHyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang