15

38K 4.1K 441
                                    

"Kak bangun!" bisik Haechan ditelinga Mark.

"Ck!" Mark mengubah posisinya menjadi membelakangi Haechan.

"Kak, ayo bangun. Aku udah masakin sarapan." ucap Haechan lagi sembari memggoyang-goyangkan badan Mark.

Mark semakin erat memeluk guling, bahkan sekarang lelaki Kanada itu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

BUGH!

BUGH!

"KAKAK BANGUN!" teriak Haechan, ia memukuli Mark menggunakan guling dengan brutal.

"ISH KAKAK!"

BUGH!

"Aw, udah Chan!" Mark menahan tangan Haechan yang masih memukulinya.

"Bangun! Bangun! Bangun!"

BUGH!

"Astaga iya Chan, gue udah bangun."

"Bangun, mandi, habis itu sarapan!"

"Ck iya Nyonya." balas Mark malas

"Nyonya nyonya nyonya ndassmu!"

"Heh ngomongnya!" tegur Mark.

"Hehehe peace!" Haechan cengengesan sembari mengacungkan dua jari membentuk simbol peace. "Udah sana Kakak mandi, aku tunggu di ruang makan ya."

Haechan ingin beranjak dari sana tapi Mark menahan tangannya, "Apa--

"Give me morning kiss first!"

"Hah?"

"Ck lama!" Belum sempat Haechan mencerna perkataan Mark. Lelaki Kanada itu sudah terlebih dahulu menarik tengkuk Haechan dan mempersatukan belah bibir keduanya.

"Mmhh!" Haechan mendorong dada pacarnya begitu dirasa ciumannya semakin menuntut. Ia takut Mark kelepasan.

Mark melepaskan tautannya. Ia mengelap saliva yang berjatuhan di dagu Haechan lalu memandang Haechan intens.

Haechan tentu saja salah tingkah.

"K-kakak cepet mandi, aku tunggu di ruang makan." ucap Haechan lalu berlari keluar kamar.

20 menit kemudian..

Haechan tersenyum melihat Mark memakan makanan buatannya dengan lahap. Padahal ia sendiri ragu akan rasa masakan itu, ia tidak pintar memasak.

"Ambilin lagi dong, gue masih laper." ucap Mark sembari menyodorkan piringnya yang sudah kosong pada Haechan.

"Tumben Kakak makannya banyak?" tanya Haechan sembari menyendokan nasi goreng kimchi buatannya ke piring milik Mark.

Mark tidak menjawab. Ia kembali sibuk dengan makanannya.

"Masakan aku enak nggak Kak?" tanya Haechan.

"Biasa aja." jawab Mark.

Haechan mendelik tajam. "Biasa aja kok makannya lahap banget, sampe nambah lagi!" sindir Haechan.

"Ya lo juga ngapain nanya. Kalo gue mau makan sampe nambah berarti makanannya enak." balas Mark.

"Jadi...masakan aku enak kan?" tanya Haechan lagi.

"Hm."

"Ih kenapa sih Kak. Sekali-kali gitu Kakak ngasih pujian ke aku!" seru Haechan kesal.

"Masakan lo enak." ucap Mark singkat.

"Ck nggak ikhlas banget sih!" protes Haechan.

Mark menarik napas panjang lalu tersenyum manis ke arah Haechan. "Haechan, masakan lo enak. Kapan-kapan masakin buat gue lagi ya."

TSUNDERE (MarkHyuck)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang