[S2] He Is Evan Cho 0.2

172 21 18
                                    

14.37wib


























Happy reading...
Jangan lupa vote nya...































































Setelah pertemuan singkatnya bersama Evan, Ranti ngerasa bingung. Kalau boleh, Ranti mau berharap Evan itu Seungyoun. Ranti tau ini salah, Seungyoun udah meninggal 8 tahun lalu. Gimana bisa dia hidup kembali?

Ranti pengen liat wajah Evan lagi, kalau Seungyoun masih hidup apa wajahnya akan terlihat seperti Evan? Mengingat wajah mereka sangat mirip walau style berpakaiannya berbeda.

Evan lebih terlihat berwibawa dengan balutan kemeja putih dan jas hitam yang melapisi bahu lebarnya serta celana bahan berwarna serupa.

Sedangkan Seungyoun, suaminya itu lebih suka memakai kaos oblong dan celana jeans setiap mau pergi ke bengkel.

"Bun kok belum tidur?" Tanya Haru yang melihat Bundanya masih duduk melamun di ruang tv.

"Bunda lagi banyak pikiran Bang." Jawab Ranti jujur.
"Abang kenapa belum tidur?"

"Abang gak bisa tidur Bun."

"Yaudah sini rebahan dipaha Bunda." Kata Ranti sambil menepuk pahanya.

Haru pun merebahkan kepalanya dipangkuan Bundanya, sofa yang Ranti duduki memang cukup besar untuk menampung badan Haru yang bongsor.

"Abang udah 16 tahun kan? Udah dewasa berarti." Ucap Ranti sambil mengelus kepala anak sulungnya itu.

"Eum.. kenapa emangnya Bun?" Tanya Haru yang udah memejamkan matanya, menikmati elusan tangan perempuan yang udah membesarkannya.

Ranti diam cukup lama, sampai-sampai hanya terdengar suara detik jam.

Ranti menghela napasnya, nggak, Ranti belum sanggup menceritakan hal ini. Ada hal lain yang penting Ranti beritahu pada Haruto.

"Tadi waktu Bunda di cafe, ada pelanggan yang mirip banget sama Ayah." Cerita Ranti.

Haru buka matanya, langsung mendudukkan dirinya dan menatap Bunda nya.

"Bunda gak salah liat? Bisa aja Bunda halusinasi karena kangen Ayah." Kata Haru.

"Nggak Bang, emang bener mukanya mirip banget sama Ayah, gak buang sama sekali. Abang inget muka Ayah kan?" Tanya Ranti.

"Inget kok Bun, Abang masih inget jelas muka Ayah tanpa ngeliat dari fotonya pun Abang inget."

"Lain kali kalo Abang ada waktu coba ke cafe Bunda, siapa tau orang itu dateng lagi."

Haru diam, dia mengerti perasaan Bundanya sekarang.

"Bunda kangen Ayah ya?" Tanya Haru akhirnya, dari tatapan mata Bunda nya Haru mengerti. Bundanya rindu Ayahnya.

Ranti mengangguk.

"I miss him so much, when i meet a stranger who looks like him, i want to hug him tightly."

ᴍᴀꜱ ꜱᴇᴜɴɢʏᴏᴜɴ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang