[S2] He Is Evan Cho 0.3

152 26 7
                                    

16.34wib


































Happy reading...
Jangan lupa vote nya...



























































"Bun kartu keluarga ada dimana?" Tanya Haru pada Bundanya yang sedang memasak.

"Ada dikamar Bunda Bang, cari aja di laci lemari sebelah kanan." Jawab Ranti sambil masih fokus ke masakannya.
"Mau buat apa emangnya Bang?"

"Gak tau ini Bun, cuman disuruh ngasih fotokopian KK ke sekolah besok. Ada fotokopiannya gak Bun?"

"Gak ada Bang, yaudah kamu lari sebentar ke depan sana fotokopi, sekalian yang banyak aja."

"Siap Bun." Haru langsung lari ke kamar Bundanya.

Sementara Ranti sudah siap dengan bubur buatannya dan ingin menyuapi mertuanya yang akhir-akhir ini susah sekali untuk makan, Ranti merasa khawatir dengan kesehatan Bunda.

"Bun makan dulu ya.. Bunda bisa sakit kalo terus-terusan gak makan."

"Bunda gak mau makan sebelum ngeliat Uyon pulang."

Ranti menghela napasnya, haruskah Ranti bawa Evan kerumahnya dan bilang kalo Mas Seungyoun udah pulang? Udah pasti itu gak mungkin, Ranti gak mau bohong, Ranti gak bisa kalau harus bohongin Bunda.

"Bun ini apa?" Tanya Haru yang tiba-tiba datang sambil melempar kertas ke meja makan tepat dihadapan Ranti dan Neneknya.

"Ada apa Bang?" Tanya Ranti bingung, kenapa tiba-tiba anaknya jadi gak sopan gini.

"Abang bukan anak Bunda? Abang anak siapa Bun? Siapa Ibu kandung Abang? Abang ini- siapa?" Lirih Haru.

"Abang nemuin surat ini dimana?" Tanya Ranti, Ranti menyimpan surat tes DNA ini dengan baik, kenapa Haru bisa nemuin ini?

"Gak penting Bun, sekarang jawab Abang ini anak siapa?" Tanya Haru dengan tatapan tajamnya.

Neneknya yang sedari tadi diam melihat percakapan antara Ibu dan anak itu akhirnya angkat suara.

"Ndok jawab aja pertanyaan Abang, udah saatnya Abang tau." Ucap sang Nenek, lalu meninggalkan menantunya dan cucunya berdua di dapur.

"Bun.." panggil Haru, dan melihat anggukan dari Bundanya yang sepertinya sudah siap untuk cerita.

"Ibu kandung Abang itu temennya Ayah dulu. Namanya Joy, dia dulu datengin Bunda sama Ayah waktu di Jepang, ketemu secara kebetulan dan nyerahin hak asuh Abang ke Bunda sama Ayah." Jelas Ranti dengan inti jawaban dari pertanyaan Haru.
"Abang jangan tinggalin Bunda ya, Bunda sayang Abang." Ranti memegang tangan Haru dan menggenggam tangan besar itu.

Haru langsung menghentakkan tangannya yang digenggam Ranti.

Haru dengan cepat keluar dari rumah, dan mengabaikan teriakan Bundanya yang memanggil namanya berulang kali.

ᴍᴀꜱ ꜱᴇᴜɴɢʏᴏᴜɴ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang