Children's Day with Y and JJ Part II

3 1 0
                                    


Y lalu ingat, dulu saat malam terakhir kemah, pembina mereka akan mengumpulkan semua murid di lapangan mengelilingi api unggun. Pada saat itu, pembina akan memberikan pertanyaan dan juga petuah yang mengharukan, tentang keadaan para murid, tentang keadaan orang tua, yang akan membuat para murid tersentuh dan menangis.

Pada saat seperti itu, menurut Jangjun ada 3 tipe murid. Yang pertama, murid yang menangis. Yang kedua, murid yang terdiam tidak bisa mengatakan apa-apa karena teman di sampingnya menangis. Dan yang terakhir, murid yang akan mengintip teman di sampingnya dan bertanya, "Apakah kamu menangis?", dengan nada penasaran. Dan Jangjun menjawab bahwa ia adalah tipe murid yang ketiga.

 Dan Jangjun menjawab bahwa ia adalah tipe murid yang ketiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kepada 26.000 penonton, apa yang sedang kalian lalukan?" Tanya Jangjun.

"Mungkin mereka sedang di rumah, bersenang-senang atau mungkin sedang belajar atau juga sedang mendengarkan kuliah mereka," jawab Y menerka-nerka.

"Sekarang adalah Minggu Emas, aku penasaran apakah kalian semua beristirahat dengan nyaman di rumah."

"Karena hari ini adalah Hari Anak, kalian bisa mencoba seluncuran di taman bermain kompleks apartemen kalian," saran Y.

"Aku rasa itu bukan ide yang buruk, asal jangan lupa menggunakan masker dan membasuh tangan kalian."

"Mereka meminta kita untuk menceritakan perkelahian kita dengan kakak perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka meminta kita untuk menceritakan perkelahian kita dengan kakak perempuan. Kami berdua memiliki kakak perempuan. Kisah perkelahian dengan kakak, aku ada banyak," kata Jangjun sambil tersenyum.

"Kakakku ada beberapa pekerjaan, jadi ia datang ke Seoul. Aku pergi menjemputnya karena ini adalah pertama kalinya ia pergi ke Seoul. Ia bahkan tidak tahu cara naik kereta bawah tanah. Kami lalu makan pergi makan bersama sambil membicarakan masa lalu, tentang pertengkaran kami dulu. Biasanya kami bertengkar karena komputer."

Jangjun setuju dengan perkataan Y, ia juga sering bertengkar saat akan bermain game di komputer. Selain komputer, televisi adalah salah satu objek yang membuat pertengkaran terjadi.

Keduanya mengakui bahwa bertengkar adalah wujud nyata dari persaudaraan yang sebenarnya dan akan mendekatkan satu sama lain. Tidak peduli seberapa sering saudara bertengkar di rumah, mereka akan melindungi satu sama lain di luar rumah. Tidak peduli seberapa banyak saudara memaki satu sama lain, mereka pasti tidak suka jika orang lain memaki kakak/adik mereka. Itu adalah suatu kehangatan keluarga.

Golden Child - Re-bootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang