What Are You Doing? Part II

6 1 0
                                    

"Sebenarnya tadi aku ingin melakukan sesuatu jadi aku datang ke perusahaan, tapi aku pikir karena aku sudah datang ke sini mungkin akan lebih baik jika aku melakukan siaran. Sesaat setelah aku memulainya, aku melakukan dua reaksi. Maka ini adalah siaran reaksi. Jadi, apakah ada sesuatu yang kalian inginkan untuk aku beri reaksi?"

"Ayo kita lihat 'Jangstar'."

"Yeorobun, sebenarnya aku memiliki dua ego. Jangjun yang kalian lihat saat tampil dengan Jangstar adalah dua orang yang berbeda. Tapi untuk kali ini, aku akan mengkombinasikan keduanya."

"Sebenarnya kemarin aku sudah melihat video 10 menit yang mereka unggah. Kru Dingo memperlihatkannya kepadaku sebelum mereka mengunggahnya. Aku akan melihat video tersebut."

Jangjun melihat videonya sendiri sambil menirukannya dan tersenyum malu.

"Kalian tahu aku sampai sekarang masih syuting untuk acara tersebut. Aku juga merasa bahwa aku adalah orang yang aneh. Aku mengetahuinya, tapi kru Dingo ada tiga orang dan mereka semua mengesankan. Aku benar-benar berpikir bahwa hubungan kami seperti relay, satu kesatuan. Itu kenapa aku merasa sangat senang karena aku merasa nyaman bersama mereka dan editing mereka bisa menyelamatkanku. Mereka mengeditnya untuk membuat kontenku lebih menarik. Aku merasa sangat berterima kasih."

"Jangstar ditayangkan secara live."

"Itu akan menjadi masalah besar."

"Apakah kamu mabuk saat menulis rap?"

"Tidak, tapi saat aku menulis rap lagu 'No Matter What', aku meminum anggur putih."

Jangjun lalu lanjut melakukan reaksi untuk beberapa video penampilan mereka.

Ia berniat menonton video Golden Child - It's You tapi ia malah menyanyikan lagu Super Junior.

"Apa yang harus aku lihat?"

"Bagian ciuman Bomin di A-Teen."

"Aku pikir aku tidak bisa menontonnya. Itu sudah intens dari gambarnya," kata Jangjun sambil menutup mulut.

Jangjun lalu memutar video 'If' karena ia sangat menginginkannya.

"Sejujurnya, persiapan koreografi untuk lagu 'If' sangat tergesa-gesa karena itu dilakukan bersamaan dengan 'Let Me'. Karena kedua lagu tersebut dipromosikan dalam waktu bersamaan, jadi kami sibuk mempersiapkannya."

"Kami juga tidak menyanyikan lagu ini untuk konser, sayang sekali. Akan lebih bagus jika bisa menampilkan lagu ini di konser."

"Sebentar, Y hyung menelpon."

Jangjun kebingungan lalu memencet layar ponselnya beberapa kali.

"Yeorobun, sebentar. Aku ingin memastikan situasinya. Jika aku memencet tombol home, apakah akan keluar aplikasi atau tidak."

"Ha? Jika aku menerimanya, siarannya akan terputus? Maka aku tidak akan menerima panggilannya."

Jangjun membaca komentar dari penggemar dan ia mengurungkan niatnya karena dari beberapa komentar, saat ia memencet tombol home, siarannya akan terputus.

"Sudah ada 33.900 penonton, kenapa kalian banyak sekali?"

"Perutku baru saja meraung, aku merasa lapar. Pagi tadi aku makan semangka bersama Donghyun dan Joochan dan aku lupa makan setelahnya. Seharian ini aku hanya makan dua potong semangka."

0o0

"Tadi aku bangun terlambat karena aku tidur terlalu malam, aku latihan hingga tengah malam."

"Aku penasaran apakah orangtuamu ikut pindah."

"Sebenarnya sejak aku di Seoul, kakak perempuanku di rumah, jadi kakak perempuankulah yang menggantikan peranku. Jadi aku dan kakakku menyiapkan hadiah bersama. Tapi aku tidak tahu apa hadiah yang ia siapkan. Kakakku tidak mungkin mengambil uangku untuk kepentingannya sendiri, iya kan?"

"Aku yakin dia tidak akan seperti itu. Aku akan mengawasinya. Lee Minjoon-ssi."

Jangjun lalu memutar kartun 'Black Rubber Shoes'. Ia mengomentari harga ramen yang menurutnya cukup mahal yaitu berkisar 5.000 won. Ia sangat menikmati apa yang ia tonton dan mengajak penggemar berinteraksi, mengomentari kartun itu bersama.

Karena ceritanya yang terlalu lama, maka Jangjun memutuskan untuk langsung menceritakan garis besarnya agar lebih cepat.

Bebeapa penggemar ingin mendengarnya bercerita tentang hal yang menyeramkan dan karena hari ini adalah Hari Orang Tua, maka ia menceritakan hal yang menyeramkan yang pernah menimpa jbunya.

"Saat aku pergi ke rumah nenekku di Geosan. Di sana ada lembah dan di atas jembatan ada mata pisau di jalan tersebut, jadi ibuku mengambilnya. Kejadiannya bahkan saat ibuku belum Sekolah Dasar, ia menemukan pisau dan berpikir jika ia membawa pulang pisau tersebut dan memberikannya kepada nenek, nenekku akan senang. Tapi sesampainya di rumah, nenekku sangat marah pada ibuku. Ibuku sedih, nenek menyuruhnya untuk mengembalikan pisau itu tapi ibuku menyembunyikannya di dapur. Setelahnya, ibuku lalu pergi tidur. Saat sudah tidur, ibuku mendengar suara-suara berisik seperti shaman yang sedang melakukan ritual pengusiran setan. Ibuku yang penasaran lalu mencari sumber suara itu, ternyata itu berasal dari dapur dan di sana ada bayangan anak perempuan yang sedang menari. Ibuku kaget dan berteriak sekencang-kencangnya. Nenekku langsung datang dan memaki dengan keras, memarahi ibuku. Ibuku meminta maaf karena menyembunyikan pisau itu bukan mengembalikannya seperti yang nenek perintahkan. Seperti itulah. Aku tidak tahu apakah itu nyata atau hanya buatan ibuku. Tapi ibuku pernah menceritakan itu saat aku masih kecil."

"Sampai di sini cerita hari ini. Aku sudah menceritakan apa yang ingin aku katakan kepada kalian selama satu setengah jam. Itu sangat menyenangkan. Aku yakin aku tadi memulai siaran dengan baterai penuh tapi sekarang hanya tinggal 15% saja."

"Meskipun hari ini hari libur, jangan hanya bermalas-malasan tapi kalian juga harus bergerak. Jangan lupa kunjungi orang tua kalian dan memberikan mereka pijitan. Lalukan hal kecil untuk orang tua kalian. "

"Aku harap kalian menghabiskan waktu kalian dengan aman dan sehat. Kepada 45.000 penggemar yang melihat ini, aku ingin berterima kasih. Aku pergi sekarang. Bye."







Engsub by jibeomiejjang







Engsub by jibeomiejjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Golden Child - Re-bootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang