I'm Sorry

7 1 0
                                    

Sabtu, 11 April 2020








"Maafkan aku!"

Daeyeol meminta maaf karena siaran sebelumnya yang tiba-tiba terputus disebabkan jaringan wifi yang tidak stabil. Wajahnya sampai memerah karena malu.

"Aku benar-benar minta maaf. Kita akan memulainya lagi."

"Ini adalah menu makan siang, samgyeopsal."

Dalam kotak makan tersebut terdapat nasi, kimchi, telur, dan tentu saja daging, dilengkapi ssamjang dan sup tahu. Daeyeol mengangkat sumpitnya dan mencicipi makanan yang tersedia.

"Samgyeopsal-nya terlihat sangat enak. Aku akan makan karena aku sangat lapar. Aku sudah mengidam-idamkannya sejak lama. Aku bahkan memikirkannya di mimpiku. Mendapat kesempatan seperti ini, aku jadi ingin memakannya bersama kalian."

"Tadi pagi aku tidak sarapan. Aku juga belum makan siang karena ingin makan siang saat siaran. Lalu saat aku akan makan, siarannya tiba-tiba terhenti. Yeorobun, jika kalian penasaran dengan sesuatu, tanyakan saja. Aku akan menjawabnya selagi makan. Kalian juga bisa mengatakan permasalahan kalian. Aku akan mendengarkan semuanya."

"Setelah makan, apa yang kamu minum?"

"Kopi. Americano."

"Wangi apa yang kamu suka?"

"Aku suka wangi yang manis."

"Kamu minum es saat dingin?"

"Biasanya memang Iced Americano, tapi jika terlalu dingin aku akan membeli Americano hangat."

"Lima orang Jangjun atau Jangjun yang berusia lima tahun?"

"Bagaimana dengan kalian? Aku akan memilih Jangjun yang berusia lima tahun. Aku tidak bisa mengendalikan lima Jangjun."

"Kalian menunggu giliranku di The Live? Tolong bersabar sedikit lagi."

"Aku sangat menyukai pizza."

"Kalian ingin aku lebih banyak berfoto? Baiklah."

Daeyeol menyapa beberapa staf yang lewat dengan sopan dan memberitahukan bahwa ia sedang melakukan siaran.

"Bagaimana rasanya sekamar bersama Joochan?"

"Aku rasa sangat baik. Aku juga membuat beberapa catatan kebersihan. Yeorobun, apa yang kalian lakukan sesaat setelah bangun tidur?"

"Minum air."

"Melihat ponsel."

"Melipat selimut."

"Membasuh muka."

"Mereggangkan badan."

"Kebanyakan melihat ponsel atau membasuh muka tapi saat aku bangun tidur, aku langsung membuka jendela. Selanjutnya, mengambil selimut dan bantal lalu mengibaskannya agar debunya keluar kamar. Aku juga menyemprotkan desinfektan ke permukaan selimut. Joochan tidur di ranjang bagian bawah, aku mengambil selimut miliknya dan melakukan hal yang sama. Jika sudah selesai, aku akan menyelimuti Joochan kembali dan ia akan mengeluh kedinginan. Aku lalu membersihkan kamar menggunakan vacuum lalu mengepel lantai. Itu adalah bagaimana aku mengawali hariku setiap harinya."

"Sebentar, Joochan menelpon."

"Yeobosseyo."

"..."

"Aku melakukannya setiap hari."

"..."

"Aku membersihkannya dengan vacuum setiap hari. Aku juga mengepel lantai setiap hari."

Golden Child - Re-bootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang