Joobitbam Ep. 18 Part III

4 3 0
                                    

"Saat kalian mendengarkan kata 'Mimpi', apa yang kalian pikirkan?"

"Yang ingin aku lakukan."

"Benar. Mimpi adalah sesuatu yang aku ingin lakukan. Seiring berjalannya waktu, mimpi menjadi lemah dan buram. Hal itu mungkin saja terjadi. Mimpimu saat masih muda dengan mimpimu yang sekarang mungkin saja berbeda."

"Itu adalah yang tergelap dan tercantik."

"Wow. Kata-kata yang bagus. Mimpi adalah hal yang tergelap tapi juga yang paling bersinar. Saat memikirkan mimpi dengan samar-samar, kalian mungkin akan merasa kalian memgalami suatu kehilangan. Saat kalian mengejar mimpi itu, aku pikir akan ada cahaya yang bersinar nantinya."

"Mimpi adalah suatu harapan dan juga tidak adanya harapan."

"Benar. Kalian bisa berharap saat bermimpi, tapi saat kalian bermimpi, aku pikir kalian juga akan merasa frustasi tanpa harapan. Memiliki harapan cukup ironi. Kalian akan penuh pengharapan tapi saat melakukannya, kalian akan merasa frustasi dan sedih. Tapi jika kalian bisa melewati itu semua dengan baik, aku pikir impian yang kalian inginkan bisa menjadi lebih keren."

"Aku pikir, mimpi adalah hasil dari kerja keras."

"Aku juga berpikir seperti itu. Kesempatan selalu mendatangi seseorang. Seseorang yang bisa memanfaatkan kesempatan dan juga orang yang sudah mempersiapkan dirinya dengan baik. Mempersiapkan diri juga termasuk dalam usaha. Seberapa banyak usahaku akan bisa dilihat dari bagaimana persiapan diriku. Untuk suatu mimpi yang kalian inginkan, untuk sesuatu yang ingin kalian raih, kuncinya adalah usaha."

"Tidak peduli berapa umur kalian, jika kalian bertambah dewasa, aku pikir mimpi selalu sulit. Akan selalu berubah."

"Aku mengumpulkan LP record bersama dengan ayahku saat aku masih kecil dan itu menyenangkan. Itu adalah pekerjaan pertama untukku. Saat Sekolah Menegah Pertama aku mulai bermain violin. Berkat ayahku, aku jadi tahu LP record. Berkat ibuku, aku tahu tentang radio. Pada saat itu, aku merasa sangat senang. Aku ingin kembali ke masa-masa itu, yang penuh dengan mimpi. Aku harap kalian jhga memimpikan sesuatu yang membuat kalian senang."

0o0


"Aku akan membacakan cerita yang kedua. Tapi sebelum itu aku akan menelpon member terlebih dahulu karena tadi ada yang menelpon tapi aku tidak menjawabnya. Aku akan bertanya mimpi apa yang ia miliki. Yeobosseyo?"

"..."

"Sedang berada di mana sekarang?"

"..."

"Oh, di asrama. Aku menelpon karena tadi kamu menelponku. Aku sedang siaran sekarang. Sebentar."

Joochan lalu mengaktifkan mode speaker.

"Annyeong."

"Apa mimpi Y hyung?"

"Mimpiku adalah jalan-jalan. Apa yang kamu lakukan?"

"Aku sedang melakukan siaran radio. Kami membicarakan tentang mimpi, karena tema kali ini adalah 'Mimpi'."

"Mimpiku selalu berubah setiap hari. Orang-orang berkata bahwa kita harus bermimpi setiap hari. Hari ini mimpiku adalah menjadi seorang Jaksa. Besok aku ingin menjadi pemain sepak bola. Sementara kemarin aku bermimpi menjadi seodang dokter. Awalnya aku ingin menjadi polisi tapi tadi aku menonton drama 'Memorist', aku tertidur selama 30 menit. Jadi aku menggantinya menjadi Jaksa."

Joochan tertawa mendengar jawaban Y. Ia lalu meminta Y memberikan salam perpisahan kepada pendengar 'Joobitbam'.

"Annyeonghaseyo. Sudah lama sejak aku menelpon saat siaran 'Joobitbam'. Yoeorobun, mimpikan mimpi kalian setiap hari. Jika kalian tidak bermimpi, akan lebih tidak beruntung."

"Terima kasih."

"Kapan kamu akan mengakhirinya?"

"Aku tidak tahu."

"Baiklah. Hati-hati saat pulang nanti."

"Sampai jumpa."

"Telpon aku sebelum kamu pulang."

"Hmm."

"Itu tadi adalah Y hyung. Ia mengatakan sesuatu yang bijak. Orang-orang yang tidak bermimpi, tidaklah lebih beruntung. Dia mengatakan bahwa kalian harus bermimpi."







"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Golden Child - Re-bootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang