02

3.7K 222 5
                                    

              

                            Happy Reading Yayy❤️

Tiba-tiba Cacha terbangun ketika mendengar bunyi ponselnya yang ada di atas nakas bergetar, membuat tidurnya terusik dan segera meraih ponselnya itu.

Nomor yang tidak ia kenali terus menelpon, Cacha menyernyitkan dahinya, dan perlahan memencet tombol hijau yang ada dilayar ponselnya.

'Halo Radella, lo pasti masih inget gue kan?'

Deg!

"L-lo Chikaa!??"

'Ngapain dia nelpon gue.' Batin Cacha

'Udah gue duga, lo pasti gak bakalan lupain gue , inget  janji gue dulu? Buat balas dendam sama lo!! dulu lo udah rebut cowo gue, siap-siap sekarang terima pembalasan dari gue!! Jaga cowo kesayangan lo itu!!' terdengar tawa licik dari panggilan seberang sana.

"Woy Chikaa! Gue udah bilaang, gue gak ada ngerebut cowo lo, dia yang suka sama guee!"

'Ups, sorry. Alescha Radella, tunggu aja kehancuran kalian berdua lo!!' ucap Chika penuh penekanan.

"Bangsat! Awas aja lo jalang!!" Cacha yang kesal langsung saja melemparkan ponselnya kepojokan.

Chika dulunya merupakan teman Cacha waktu Sekolah Menengah Pertama, hingga pada akhirnya mereka bermusuhan karena pertikaian yang disebabkan oleh Axel, kekasih Chika.

Axel menyukai Cacha disaat berpacaran dengan Chika, Axel mendekati Cacha setiap saat namun selalu ditolak. Chika yang murka langsung menuduh Cacha sebagai perebut kekasihnya itu. Chika sangat kecewa sampai pada akhirnya ia berniat membalas dendam.

****

Baru saja Cacha memasuki area sekolah, banyak pasang mata yang langsung menatap kagum dirinya dan dibalas senyuman manis oleh Cacha. Dengan rambut yang tergerai bebas serta bibir yang dioles tipis dengan lipbalm, Cacha melenggang menuju ruangan XI IPA 2.

Sesampainya dikelas, Cacha tidak melihat satupun dari ketiga temannya itu, ketika Cacha ingin beranjak dari duduknya ponselnya tiba-tiba bergetar.

ddrrttt! drrtttt! drrrttt!

                           THE DIAMOND SNAKES

Luna Toa:
Chaa lo dimanaa anjirr?

Ana swaggy:
Diemm napa Lun!

Luna Toa:
Ada berita hott, sini deh lo pada ke kantin sekarang!!

Ana swaggy:
ada apaan sii?? bentar gue otw

                                                    Cacha:
                                                 Tungguin! gue lagi dijalan

Momy Chelin:
Gue juga!

Sesampainya mereka bertiga dikantin, Luna langsung menarik pergelangan tangan Cacha untuk melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi. Mata Cacha membulat melihat apa yang terjadi didepannya sekarang, begitupun ketiga temannya.

Di depan sana terlihat Rangga yang sedang berdiri bersebrangan bersama perempuan kelas 12 IPS, Fira. Wanita itu memberi sebuah coklat pada Rangga.

"Omgg, dia kan kak Fira anak kelas 12 yang terkenal pintarr bangett anjirr, iya kann?" ucap Luna yang menutup mulutnya tak percaya.

"Pintar tapi jalang!" Chelin tertawa seperkian detik lalu kembali memasang wajah datar.

"Cha, lo gak takut apa kalo sampai Rangga kecantol sama kak Fira!?" tanya Luna dengan wajah cemas.

"Gue percaya sama Rangga, lagipula Rangga gak mungkin kan berhianat!" ucap Cacha dengan wajah tenang.

"Bukannya itu Fira cabe yang ngerusak hubungan lo kemarin sama Dika ya Chel?" Ana menyenggol lengan Chelin.

"Iya, jangan gampang ketipu sama prestasinya, dia gak sebaik yang kalian pikir. Gue saranin Cha, lo harus waspada tuh sama Rangga, gak selamanya cowo itu mau jujur sama kita, dan kita gak akan tau kedepannya gimana!"

"Mungkin aja Rangga bakal berkhianat sama lo, jangan sampai mata lo buta karena cinta doang Cha!" saran Chelin kepada Cacha.

Cacha mulai memikirkan omongan Chelin barusan, haruskah ia menjadi orang yang possesif?

*******

Alescha Radella A. (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang