19

3.4K 296 89
                                    

Aku pernah ngetreat dia layaknya Raja,
sampe dia nunjukin sifat rajanya,
iya, Raja Fir'aun.
___________________________________________________

Pagi ini Cacha sudah bersiap seperti biasanya. Ia berjalan menuruni anak tangga untuk sampai dibawah. Disana sudah terlihat  ayah bunda dan abangnya sedang sarapan pagi.

Acara sarapan pagi ini pun berjalan dengan tenang, hanya ada suara sendok yang bersahutan. Setelah selesai Cacha dan Gilang beranjak dari tempat duduknya, dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

"Ayah bunda, kami pamit dulu ya!" ucap Cacha memeluk serta mencium keduanya.

"Iya sayang, Gilang jaga adik kamu ini!" ucap Ardi yang dibalas anggukan oleh Gilang.

"Siap, kami berangkat yah, bun" Ucap Gilang menyalimi keduanya.

Hari ini Cacha akan berangkat bersama Gilang. Keduanya pun sudah memasuki mobil yang akan dikendarai Gilang menuju ke sekolah. Ardi dan Risa menatap kepergian kedua anaknya itu.

"Sebentar lagi Cacha akan genap 18 yah, dia akan kembali!" ucap Risa yang terdengar gelisah.

"Jangan khawatir sayang, ini sudah menjadi takdir Cacha!" ucap Ardi membawa tubuh Risa ke dalam dekapannya.

"Bunda gak bisa jauh hikks.. sama Cacha hikss.." Risa sudah menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Ardi.

"Sudah sayang, jangan menangis!" ucap Ardi mengecup kedua mata Risa yang terpejam dengan lembut.

Cupp!

Cupp!!

"Nanti aku belikan cokelat yang banyak!" ucap Ardi membujuk Risa.

"Ayah mau nyogok bunda ceritanya?!" tanya Risa yang memanyunkan bibirnya.

"Iya, tapi kita bikin dede bayi buat Gilang sama Cacha ya bun!" pinta Ardi dengan menaik turunkan alisnya.

Risa yang melihat itu langsung menjitak kening Ardi.

Takkk!!

"2 anak cukup!" balas Risa.

"Yah bunda, ayah mau yang unyu-unyu satu lagi yaa!" ucap Ardi dengan wajah memelas.

"Hm, nanti bunda pikirin lagi" ucap Risa dengan wajah pasrah.

Ardi pun hanya berteriak kegirangan. Ia akan begitu hangat saat berinteraksi dengan keluarganya, dan begitu dingin saat berhadapan dengan orang lain. Bahkan jika bersama Risa saja sikapnya bisa berubah menjadi seperti anak muda yang baru pertama kali pacaran.

********

Karena sekarang masih jam 7 pagi, sedangkan bel akan berbunyi setengah 8 jadi parkirannya masih sepi dan hanya ada beberapa motor dan mobil yang sudah berjejer rapi. Cacha melepaskan seat beltnya dan membuka pintu mobil.

Matanya sedikit memanas melihat Rangga yang datang membonceng Chika di belakangnya. Meskipun hatinya sudah berapi-api tidak suka tapi wajahnya mencoba untuk biasa saja. Menyesuaikan dengan status mereka sekarang.

"Hei, mau bareng abang ke kelas?" tanya Gilang menyadarkan Cacha.

"Duluan aja bang!" ucap Cacha.

"Oke, abang duluan ya!" Gilang kemudian mencium kening Cacha.

Cup!

"Jangan ngegalau ya cantik!" ucap Gilang yang dibalas anggukan oleh Cacha.

Cacha menegakkan badannya dan merapikan seragamnya, Cacha  mengibaskan rambutnya saat melewati kedua orang yang sedang berada di parkiran. Muak rasanya ketika melihat Rangga melepaskan helm untuk Chika.

Alescha Radella A. (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang