16

4.5K 299 67
                                    

Tulus, Erwin Gutawa - Andai aku bisa,
___________________________________________________

Aku menemukan Rangga,
Aku kira aku Chika,
ternyata aku Cacha.

-Terlalu banyak perumpamaan hingga lupa kamu dan aku ternyata ada dia.

_______________________________________________________

Saat ini Cacha sedang mencuci mukanya di wastafel dengan air yang terus mengalir, ia sudah melamun sedari tadi. Tiba-tiba suara Luna membuyarkan lamunannya.

"Cha, woi jangan ngelamun!" ucap Luna menepuk bahu Cacha.

"Pasti mikirin Rangga! Tuh liat, air yang ngalir terus daritadi itu udah jadi saksi bisu lo ngelamun mikirin si cowok tolol!" ucap Ana yang sudah geram.

"Cha! Are you okay?!" tanya Luna memerhatikan raut wajah Cacha.

"Gak ada yang baik-baik aja setelah lo liat cowok lo lebih percaya cewek lain daripada ceweknya sendiri!!" ucap Chelin.

'Lo gak boleh nangis lagi Cha! Buat apa gelar Angel lo kalau lo cengeng kayak gini?!' batin Cacha menahan air matanya setelah mendengar perkataan Chelin yang menurutnya sangat relate.

"Udah ya Cha, sekarang tenangin diri lo!" tambah Chelin seraya mengelus kedua bahu Cacha pelan.

"Hm makasih ya guys, kalian balik ke kelas aja, gue mau istirahat di UKS, kepala gue pusing!" ucap Cacha tersenyum getir menatap ketiga sahabatnya.

"Oke, kita antar lo ke UKS!" putus Ana.

"Gausah, gue bisa sendiri kok" Cacha berusaha meyakinkan ketiganya.

"Lo yakin?" tanya Chelin ragu.

"Yakin seratus persen" ucap Cacha mengacungkan dua jempolnya.

"Yaudah kita duluan ya, bye Chaa" ucap ketiganya meninggalkan Cacha.

"Bye Cacha sayang" tambah Luna

"Idih najis merinding gue" ucap Ana bergidik ngeri disebelah Luna

Cacha hanya tertawa dari kejauhan melihat tidak akurnya Luna dan Ana yang menyebabkan Chelin sangat repot memisahkan keduanya.

********

Sambil dengerin lagu ini ya guys

Hurt - Christina Aguilera (Cover by: Davina Michelle)

Cacha sudah sampai di depan pintu UKS, ia tidak sabar ingin segera mengistirahatkan tubuhnya yang penat, sebenarnya bukan tubuh, lebih tepatnya hati yang perlu diistirahatkan. Ia mendorong gagang pintu dan berjalan masuk lalu menyibak salah satu tirai pembatas di dalam ruangan itu.

Deg!

Rupanya di ruangan ini juga ada Chika dan Rangga. Cacha terpaku menatap kedua insan didepannya ini. Pemandangan macam apa ini? Rangga dan Chika sedang berciuman? Cacha meneguk salivanya dengan susah payah.

Merasa ada orang yang masuk, Chika mengalihkan pandangannya ke arah pintu dengan posisi bibirnya dan bibir Rangga masih menyatu.

Chika tersenyum penuh kemenangan, kemudian ia semakin menjadi-jadi, ia malah memperganas lumatannya pada bibir Rangga. Ia berteriak kesenangan di dalam hati mengetahui Cacha melihat adegan ini.

Setelah itu ia langsung melakukan aksi dramanya.

"E-eh Cacha!" ucap Chika melepaskan ciumannya pura-pura kaget.

Alescha Radella A. (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang