38

1.8K 189 151
                                    

Haloo readerss😂😂
kayaknya aku beneran ngestuck dipart 37 kemaren, huhuuu maaff yaaa, lupa sama sibuk:((

_______________________________________________________

Seminggu setelah insiden itu, Cacha hanya berdiam dirumah karena tidak diizinkan oleh keluarganya keluar bahkan untuk sekolah.

Keluarga Ragatha pun sampai saat ini masih mencari info tentang orang itu, siapa yang berani ingin mencelakai Princess kecilnya ini?

Dan dengan Abidzar, setelah mengetahui bahwa nyawa Cacha hampir terancam, ia langsung bergegas pergi kerumah Cacha, dan hari ini sudah genap seminggu ia selalu berada di sisi Cacha menemani cewek itu.

Walaupun luka batin kemarin belum sepenuhnya sembuh. Namun, Cacha sudah mulai menerima kenyataan dan mengikhlaskan Abidzar. Ia tidak mungkin sejahat itu mengambil Abidzar dari Tuhan-Nya.

"Cantik, ayo makan dulu!" Ucap Abidzar datang ke kamar Cacha sambil membawa semangkok bubur.

"Iya nanti aku makan" sahut Cacha.

"Gak ada nanti nanti! ini udah malam dan kamu belum makan dari tadi pagi!" ucap Abidzar duduk disebelah Cacha.

"Lima menit lagi ya!"

"Mulai besok kamu udah boleh keluar kalau makan sekarang!"

Mata Cacha seketika berbinar, "Serius?"

"Iya cantikk!" Abidzar yang gemas langsung mencubit kedua pipi Cacha.

Cacha hanya tersenyum kikuk mendapat perlakuan seperti itu dari Abidzar.

Cacha kemudian mengambil mangkok itu dan mulai melahap bubur yang ada didalam sana dengan telaten. Kemudian tiba-tiba terdengar dering telepon dari ponsel Abidzar.

Abidzar mengangkat panggilan itu kemudian tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi panik. Setelah panggilan diputuskan ia langsung berdiri dan bergegas hendak pergi.

"Mau kemana?!" ucap Cacha yang membuat Abidzar menghentikan langkahnya.

Abidzar berbalik menghampiri Cacha, "Sebentar ya Cha, aku ada urusan!" ucap Abidzar disusul dengan mengecup puncak kepala Cacha.

Cacha hanya menganggukan kepalanya sambil menatap kepergian Abidzar. Kemudian tiba-tiba ponselnya juga ikut berdering dan tertera nomor yang tidak dikenali olehnya.

Cha gue mau kerumah lo!
Jangan kemana-mana!
Gue Ryan.

Tut!

Panggilan diputuskan secara sepihak, Cacha hanya menggelengkan kepalanya pelan. Inilah cowok gila yang membuatnya heran setiap saat.

*****

Tokk!! tokk! tokk!

Suara pintu kamar diketuk dari luar, Cacha sangat yakin bahwa itu adalah Ryan.

"Masuk!" ucap Cacha dari dalam.

Ceklek!

Pintu terbuka memperlihatkan seorang cowok dengan pakaian santai perlahan berjalan mendekati Cacha dengan membawa sebuah gitar.

Cacha mengerutkan keningnya menatap Ryan, "Mau ngamen lo?!" ucap Cacha sewot.

"Mau nyanyiin cewek cantik!" sahut Ryan datar namun mampu membuat Cacha merasa salah tingkah.

Ryan duduk disebelah Cacha kemudian mulai memetik senar gitarnya.

Ryan duduk disebelah Cacha kemudian mulai memetik senar gitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alescha Radella A. (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang