36

1.9K 175 48
                                    

Cacha dan Ryan kini telah menginjakkan kakinya di sebuah mansion mewah, yaitu kediaman para anggota HELL'S ANGELS.

Cacha memapah tubuh Ryan membantu cowok itu berjalan, Namun kelihatannya cowok itu seperti tidak nyaman diperlakukan seperti itu.

"Cha gue masih bisa jalan, gue gak lumpuh congek!" celetuk Ryan.

"Udah diem!" sahut Cacha.

Tiba-tiba datang Daniel menyambut kedatangan Cacha dan Ryan. Daniel menatap Ryan dengan tatapan mengintimidasi. Ia mendekat ke arah Ryan dan Cacha dengan wajah datar.

"Ini siapa dek?!" tanya Daniel menatap Ryan.

"Udah nanti dulu bang, tolongin dulu! Ini dia habis kena tembak!" sahut Cacha membuat Daniel mengerutkan kening.

"Oke, ikutin abang!" ajak Daniel mulai mengajak Ryan dan Cacha menuju ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu, ke-lima cowok yang tadinya sedang duduk santai disofa sambil bercanda tiba-tiba menjadi diam dalam sekejab mengalihkan pandangannya menatap ke arah Ryan dan Cacha.

Mereka kompak menatap Ryan dari bawah sampai atas dengan wajah serius neneliti. Max melemparkan pisau yang sedari ia pegang melewati tubuh Ryan hingga menancap di dinding.

Ryan sontak terperanjak kaget, "Cha! gue berasa mau diterjang!" bisik Ryan di sebelah telinga Cacha.

Cacha menghembuskan napasnya kasar, "Nanti aja dulu possesifnya, sekarang tolongin dia dulu bang!"

"Dia kenapa?!" sahut Ragas.

"Kena tembakan, nanti aja Cacha ceritain!"

Ragas hanya menganggukkan kepalanya, kemudian menyuruh Max mengambil-alih Ryan dan membawa cowok itu ke sebuah Ruangan.

Kemudian Cacha ditarik Hero untuk duduk disebelahnya, "Pacar kamu?!" tanya Hero to the point.

"Kenapa kamu gak bilang sama abang?" ucap Reno menimbrung.

"Anak geng motor juga?!" tanya Dika yang juga ikut-ikutan kepo.

Daniel mendekat ke arah Cacha, "Anak siapa?!"

Cacha berdecak, kemudian kepalanya tiba-tiba saja pening karena dicecar dengan berbagai pertanyaan tidak berfaedah dari abang-abangnya.

"Bang, dia cuman temen Cacha, kalian gak usah khawatir! dia cowok baik-baik bang! Dan dia udah nyelamatin nyawa Cacha!"

Di sisi lain, Ryan sedang duduk disebuah ruangan yang amat sangat banyak peralatan senjata. Ia menatap ngeri pada Ragas yang sedang memilih-milih berbagai pisau.

'Udah gue duga, gue bakal ketemu spesies manusia kayak gini!" Batin Ryan.

Max yang sedari tadi kerap memperhatikan Ryan, kemudian menimbulkan suara, "Siapanya Cacha?!" tanyanya datar.

"Cuma temen!" sahut Ryan kikuk.

Ragas kemudian mendekat ke arah Ryan, dengan membawa sebuah pisau.

Ragas kemudian mendekat ke arah Ryan, dengan membawa sebuah pisau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alescha Radella A. (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang