24

2.8K 243 52
                                    

Saat ini Cacha bersama ketiga sahabatnya berada dikantin, mereka melahap makanannya masing-masing, tiba-tiba Cacha berdiri dan membuat ketiganya saling menatap.

"Gausah gitu juga kali, gue cuman mau ke toilet!" celetuk Cacha.

"Oke daah!" ucap Luna

Baru saja Cacha berjalan beberapa langkah, tiba-tiba terasa ada seseorang yang menepuk pundaknya beberapa kali, kemudian Cacha berbalik dan menatap orang itu dengan menaikkan satu alis.

"H-hai kak, kenalin gue Rava kelas 10 IPS, maaf gue terkesan lancang!" Ucapnya seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Boleh kenalan?!" tambah Rava menjulurkan tangannya.

Cacha yang awalnya bingung sekarang sudah paham, kemudian ia menjabat tangan itu, "Gue gak perlu perkenalan diri lagi kan?!" tanya Cacha membuat Rava terkekeh.

Rava tak menyangka bahwa Cacha akan meresponnya dengan baik, ini benar-benar diluar nalarnya.

"G-gak usah lah, semua orang pasti juga udah kenal sama lo kak" Balas Rava dengan senyuman.

"Nih, di makan ya!" tambahnya menyodorkan 5 buah cokelat dengan beraneka rasa.

Cacha mengambil cokelat itu, "Makasih ya, tapi ini kebanyakan!" ucap Cacha menatap cokelat itu.

"Tiap lo galau, lo bisa makan ini kak!" balas Rava kemudian menepuk puncak kepala Cacha dengan pelan membuat Cacha membulatkan matanya.

Wahh berani banget!!

Siap-siap pulang nanti ada yang nabrak lo pake vespa itu gue!

Kalo rumah lo diangkat helikopter percayalah itu hasil kegabutan gue!

Huhuu kak Cacha dideketin cogan muluu!

Bentar lagi gue sama malaikat jamal ngirim lo ke akhirat!!

Pede banget busehh, emang ganteng sih!!

Yokk bisa yokk!

Semua orang yang ada di kantin hanya melongo sambil berseru ramai menatap keberanian Rava, tanpa disadari diujung sana ada yang menatap keduanya dengan kesal, di sisi lain ada juga seseorang yang tengah berdiri sambil mengepalkan kedua tangannya. Ditambah lagi dengan satu orang yang menatap Cacha dan Rava dengan tertawa geli.

"Puas-puasin masa muda lo, mau gimanapun ujung-ujungnya lo bakal nikah sama gue!" ucap orang itu.

********

Setelah selesai mengisi perut, Cacha dan ketiganya sekarang berjalan menuju kembali ke kelas, sedari tadi Cacha menjadi bahan bully-an dari Luna dan Ana, mereka tidak henti-hentinya membahas tentang Rava.

"Diliat-liat si Rava ganteng juga, boleh tuh Cha!" ucap Ana

"Mandang fisik itu namanya tolol!" ucap Cacha menabok lengan Ana.

"Nyalinya gede, padahal ada Rangga yang terang-terangan merhatiin dia njir!" ucap Luna yang membuat Chelin tersenyum.

"Bagus dong, biar dia kepanasan!" balas Chelin.

"Eh tapi Abidzar juga deket sama lo kan?!" ucap Luna

"Iya, mana cogan semua lagi anjir!" balas Ana.

"IRI BILANG BOS!" sambung Luna.

"Kalo lo berdua gak diem, gue tampol sekarang!" ucap Cacha yang membuat Luna dan Ana diam seketika.

*******

Cacha melihat bahwa ada Rangga dan Chika yang datang dari berlawanan arah, Chika semakin possesif melingkarkan tangannya pada Rangga saat ia mengetahui bahwa cowok itu sedang menatap Cacha. Rasanya baru kemarin Cacha memiliki posisi itu namun sekarang sudah digantikan dengan cewek lain.

'Gue kangen lo Cha, sekangen itu sampai bayangan lo selalu hadir disaat gue sama Chika! apa seegois itu kalo gue masih ngarepin lo?!' batin Rangga.

Cacha mengalihkan pandangannya ketika berselisihan dengan kedua orang itu, menatap saja enggan apalagi menyapa. Kemudian ia merasa bahwa ada seseorang yang menggenggam tangannya, ya itu Abidzar.

Ada rasa tidak rela yang terbesit dalam benak Rangga.

"Kamu masih cinta sama dia?" tanya Chika.

Rangga menoleh menatap Chika, seperkian detik kemudian ia menggeleng, "aku gak tau Chik, tapi kamu gak usah khawatir, aku bakal lupain dia!" balas Rangga tersenyum menatap Chika.

Kemudian Chika berjinjit dan mengecup singkat bibir Rangga hingga membuat sang empu terkejut.

Cup!

Kalo si cengeng liat pasti nangis nih' ucap cowok yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

"Ngagetin banget bapak satu ini!" ucap Cacha menatap Abidzar yang tersenyum ke arahnya.

"Gemes banget sii gantengnya aku!" tambah Cacha mencubit kedua pipi Abidzar.

"Cantik" hanya kata itu yang keluar dari mulut Abidzar yang membuat muka Cacha langsung memerah.

'semoga ini bukan spesies buaya buntung!' Batin Cacha.

*******

Palkapal, ada kapal baru lagi nih😂 mari berlayarr!!

#RanggaCacha
#AbidzarCacha
#RioCacha
#RyanCacha
#RavaCacha

Vote & komen sebanyak-banyaknya ya guyss, author bakalan lebih semangat lagi yuhuu❤️❤️

Alescha Radella A. (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang