28

2.8K 233 51
                                    

Haiii readerss💁🐔

                              HAPPY READING❤️

Sedangkan di sisi lain, kedua pipi Chika kini dikompres oleh Rio. Ia sudah menceritakan semuanya dari a-z, Rio yang mendengarnya sangat geram pada Rangga yang telah memperlakukan adiknya seperti itu.

"Sakit ya dek?" tanya Rio.

Chika hanya mengangguk, kemudian ia kembali menangis lagi, "Gue udah jahat banget ya bang sama Cacha?!"

"Mungkin ini balesan gue karena udah jahat sama Cacha!" tambah Chika.

Rangga yang mendengarnya hanya terdiam, "Abang udah sadar, kalau perasaan gabisa dipaksain, mau beribu-ribu kali abang ngungkapin cinta sama dia, kalau bukan abang yang dia mau, abang bisa apa?"

"Tapi bang, Chika beneran cinta sama Rangga!" bantah Chika.

"Pikirin dulu, itu cinta atau obsesi?!" jawab Rio yang membuat Chika terdiam.

Rio mengepalkan kedua tangannya, "Abang gak bakal tinggal diam Rangga udah perlakuin kamu kayak gini!"

"Bang jangan, Chika mohon, jangan lukain Rangga!"

Kemudian Rio segera berdiri dan beranjak pergi dari sana meninggalkan Chika, ia sama sekali tidak ingin mendengar Chika membela Rangga, mau bagaimanapun Rangga telah salah kasar kepada perempuan, apalagi ini adik kandungnya sendiri.

"Hikss..Hikss..Abangg! Jangann!" ucap Chika disela tangisnya.

*******

"Kibarin bendera peperangan sama The Anger!" ucap Rio lantang kepada anggotanya.

"Ada apa?!" sahut Dion.

Rio mengepalkan kedua tangannya, "Dia udah berani ngelukain adik gue!".

Dion mengangguk, "Oke, Van atur strategi perang malam ini!" ucapnya kepada Devan.

"Tapi yo, lo gak bisa bawa masalah pribadi gitu dalam geng kita!" bantah Devan.

"Lo mau keluar dari Zaby?!" ancam Rio.

"DENGERIN GUE, SEMUA YANG ADA DISINI UDAH SAMA-SAMA KITA ANGGAP SODARA, SEKALIPUN ITU KELUARGA KALIAN YANG ADA DIRUMAH. KITA ZABY! SAMPAI ADA YANG GANGGU KEHIDUPAN KITA, TANDANYA DIA HARUS BERHADAPAN SAMA ZABY!!!" ucap Rio dengan tegas kepada semua anggotanya.

Siapa tahu dibalik sifat geng yang dikenal licik oleh semua orang ini, sangat menjunjung tinggi rasa solidaritas, ia akan bermain nyawa dengan seseorang yang berani menyakiti orang-orangnya.

Devan yang mendengar itu hanya terdiam, ia hanya mengangguk mendengar penuturan Rio. Devan memutar otaknya untuk mencari lokasi yang pas.

"Belakang gedung tua, siapin diri kalian semua!" ucap Devan membuka suara.

"Kumpulin semua anggota! semua harus ikut, hidup atau mati kita harus sama-sama" ucap Rio.

"Kirim sinyal pertempuran sama The Anger sekarang!" perintah Dion.

*******

Cacha saat ini sedang mengendarai motor kebanggaan milik gengnya, ia memakai helm full face serta jaket berlambang Hell's Angels. ia begitu bosan berada di rumah, ia berencana ingin berkunjung ke markas, namun ia tak sengaja melihat segerombolan geng motor yang memiliki lambang mawar pada jaket mereka yang bertuliskan "WE'RE ALL DYIN".

 ia begitu bosan berada di rumah, ia berencana ingin berkunjung ke markas, namun ia tak sengaja melihat segerombolan geng motor yang memiliki lambang mawar pada jaket mereka yang bertuliskan "WE'RE ALL DYIN"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alescha Radella A. (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang