07

2.1K 130 2
                                    

Malam ini Rangga berniat berkunjung ke rumah Cacha dengan membawakan martabak special kesukaan Cacha. Tak lupa membelikan xiboba favorit Cacha.

"Assalamualaikum Om, Tante" Ucapnya saat mengetuk pintu rumah Cacha

"Wa'alaikumussalam. Eh Rangga udah lama gak main kesini, apa kabar?" tanya Ardi sembari menepuk bahu Rangga.

"Alhamdulillah, baik Om" Ucapnya sambil menyalami tangan Ardi dan Risa.

"Mau cari Cacha yaa?" Risa terkekeh

"Bentar ya, tante panggilin dulu" sambung Risa

"Makasih tante" ujar Rangga tersenyum

Setelah menaiki beberapa anak tangga, Risa pun sampai didepan kamar Cacha dan mengetuk pintunya.

Tok..tok..tokk

"Cachaa, sayangg" panggil Risa

Karena tidak ada jawaban dari dalam, Risa pun segera membuka knop pintu dan ...

Ceklek!

Pintu terbuka memperlihatkan seorang perempuan yang sedang tertidur pulas di atas kasur berukuran king size, dengan baju acak-acakan, sepatu, tas dan aksesoris lainnya yang berserakan dilantai kamar.

"Astaga Cachaaa habis ngapain kamu, tawuran hah? Ayo bangun duluu cepet!" ucap Risa kaget melihat kamar anaknya yang seperti habis kemalingan.

"Emhh.. bentar bund, lima menit lagi yaa!" ujar Cacha yang setengah sadar.

"Gak ada lima menit, itu Rangga udah ada dibawah" teriak Risa sambil menggoyang-goyangkan tubuh anaknya yang sedang terbaring dikasur.

"Hahh, Rangga?" mata Cacha terbelalak mendengar nama lelaki itu.

"Omgg, gimana Cacha cantik gak bund?" rengek Cacha segera bangun dan membenarkan rambut dan pakaiannya yang awalnya seperti orang kesurupan.

"Iyaa masih cantik kok, produk Bunda yang satu ini cantik bangeet" ujar Risa sembari merapikan anak rambut Cacha.

"Makasih bunda, ayo kita turun!" Cacha memeluk lengan Risa dengan manja.

******

Sesampainya dibawah, Cacha langsung disambut Rangga yang duduk di sofa dengan senyuman hangatnya. Risa memilih untuk ke dapur daripada melihat keuwuan anak muda jaman sekarang.

"Hai!" ujar Cacha tersenyum dan duduk disebelah Rangga.

"Haii juga kamuu!" balas Rangga terkekeh

"Tumben mau ke sini gak bilang-bilang?" tanya Cacha

"Mau surprise tapi kamunya tadi tidur, nih aku bawain martabak juga!" ucap Rangga menenteng sebuah plastik berisi kotak martabak.

"Huhuu, makasih ya sayang!" ucap Cacha dengan senyum manisnya.

"Iya sama-sama" balas Rangga mengusap puncak kepala Cacha.

"Aku cantik nggak?" entah kenapa pertanyaan random seperti itu keluar dari mulut Cacha.

Rangga melihatnya sebentar lalu tiba-tiba mengecup pipi Cacha sehingga membuat sang empu terkejut.

Cup!

Cacha menoyor kepala Rangga yang berani mencium pipinya tiba-tiba. "Ihh jawab dulu, gak usah nyosor-nyosor gitu jugaa!" Cacha memanyunkan bibirnya

"Kamu tau apa jawabannya? Kamu itu sempurna Chaa" ucapnya mencolek pipi Cacha.

"Idihh, apaansi?" Cacha tersenyum malu

"Kalo kamu nanya kamu cantik apa nggak dimata aku, jawabannya banget, banget, bangett" jawaban Rangga membuat Cacha terkekeh

"Kalo ada cewek yang lebih cantik dari aku gimana?"

"Ya gamau tau, kamu yang paling cantik pokoknya" Rangga melipat tangannya didepan dada.

"Awas aja nanti kalo sampe kecantol cabe!" ancam Cacha dengan wajahnya yang gemas, Rangga sontak menoel pipi Cacha.

"Iya sayang iyaa" Ia mengecup puncak kepala Cacha dengan gemas.

"Eum- Rangga kamu kenal sama Chika?"

"Iya kenal, dia anak baru di The Anger" ucap Rangga santai

"Jauhin dia, dia bukan orang baik" Cacha menatap manik Rangga penuh harap.

"Hm, kenapa tiba-tiba bilang gitu? Dia baik kok!" bantah Rangga.

"Gak! jangan deket-deket dia" lirih Cacha

"Iyaa sayang"

'Kamu gak tau aja, dia punya niat gak baik sama hubungan kita!' Batin Cacha.

*******

Alescha Radella A. (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang