Jam kini telah menunjukkan pukul lima sore dimana bel pulang baru saja berbunyi membuat seluruh penghuni sekolah satu persatu meninggalkan gedung. Di sana terlihat tiga lelaki berjalan menyusuri koridor sekolah yang masih menyisakan beberapa gelintir anak.
"Apa kalian dengar bahwa di kelas sebelah sempat terjadi keributan sampai Pak Choi turun tangan?" Celetukkan Taehyung memecah keheningan serta menemani langkah mereka bertiga.
Jungkook yang berada disebelahnya kini menoleh "Wah, benarkah? Siapa yang memulainya? Apakah anak laki-laki? Masalah yang berhubungan dengan perempuan?" tanya Jungkook bertubi-tubi membuat Taehyung yang mendengarnyapun tidak tahan untuk tidak memukul kepala temannya ini.
Plak
Manik Jungkook membulat saat memandang Taehyung "Hyung kenapa kau memukulku? Bagaimana jika aku sampai amnesia?" Retoriknya yang dibalas dengusan oleh pria tampan tersebut.
"Pikiranmu hanya perempuan terus. Lebih baik segeralah tobat Jungkook. Umur tidak ada yang tahu kapan habis" Ujar Taehyung yang mendapat tilikan tajam dari pria bergigi kelinci tersebut.
Detik berikutnya Jimin yang sedari tadi hanya diam menyimak kini bertanya "Siapa yang memulai keributannya?"
"Aku dengar seorang gadis yang membuat--"
"WAH, JINJJA!!!"
Plakk
"Ya Juki kenapa kau berteriak!!!" Bentak Taehyung sembari menggosok telinganya yang berdengung akibat teriakan keras dari Jungkook. Sedangkan pelakunya sendiri sedang meringis memamerkan deretan giginya.
"Aku kan terkejut"
"Tapi jangan berteriak di dekat telingaku juga, dasar"
"Iya, iya maaf"
"Lalu apa penyebab dia melakukan itu?" Jimin kembali melontarkan pertanyaan kepada Taehyung. Ia berusaha kembali fokus pada topik yang sedang dibicarakan dan mengabaikan pertengkaran konyol kedua temannya barusan.
"Aku dengar gadis itu berusaha membela anak yang sedang ditindas. Tapi malangnya tiba-tiba Pak Choi datang dan salah paham dengan apa yang dilakukan gadis itu. Tadi juga katanya dia diseret paksa oleh ayahnya untuk pulang" penjelasan Taehyung berhasil membuat langkah Jimin terhenti.
Dirinya berusaha memutar otak ketika terlintas ingatan yang mirip dari cerita Taehyung "Siapa nama gadis itu?"
Alis Taehyung terangkat sebelah ketika mendengar pertanyaan Jimin "Aku tidak pernah mendengar namanya. Tapi, aku tidak sengaja mendengar dari beberapa gadis tadi mengatakan bahwa namanya Na Jehan" Jawaban Taehyung berhasil membuat Jimin sepenuhnya teringat dengan sosok perempuan yang pagi-pagi tadi ia temui di atap sekolah. Gadis yang menghentikan niatannya yang hendak bunuh diri.
"Memangnya kenapa Jim?" Taehyung bertanya lantaran heran dengan bagaimana ekspresi wajah temannya saat ini.
Jimin melirik Taehyung sejenak lantas menggeleng "Tidak aku hanya ingin tau saja" balasannya lalu melengos pergi menuju parkiran meninggalkan Taehyung yang mendengus ditempat.
Taehyung ingin menyusul Jimin namun langkahnya berhenti saat menyadari ada sesuatu yang tertinggal. Ketika berbalik badan kebingungan Taehyung terjawab ketika mendapati Jungkook sedang asik menggoda dua gadis di sana. Entah sudah berapa kali dirinya mendengus hari ini. Terpaksa ia berjalan mendekati lelaki itu dan menarik telinganya tanpa ampun "Ayo pulang kelinci nakal"
"Ya! Hyung ini sakit. Lepaskan" Jungkook berusaha memberontak.
"Tidak. Jika aku melepasnya kau akan berubah menjadi buaya lagi"

KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL
FanfictionRyu Jimin dipertemukan dengan seorang gadis yang berhasil menghentikan aksi bunuh dirinya. Pertemuan yang tak disengaja tersebut membuat mereka saling mengetahui problematik kehidupan satu sama lain. Dari hal terkecil hingga menguak kebenaran yang s...