Play music
Heart Memory - Ost. Extraordinary You.
-
----
-----------------.
Jehan ingin sekali bertanya kepada tuhan kenapa ia hidup dengan alur serumit ini. Ada banyak hal yang tidak ia ketahui bahkan terhapus dari ingatannya. Kenangan masa lalu yang dirinya ingat adalah masa-masa indah bersama ibunya sebelum maut memisahkan mereka.
Masih ditempat dan suasana yang berubah sunyi ini ia fokuskan maniknya menatap sang ayah guna mendengar fakta kelam yang terjadi dimasa lampau. Menunggu sedikit lama sampai akhirnya suara tarikan nafas serta helaan terdengar ditelinganya. Manik hitam jelaga milik Seojin meniti wajah sang putri yang terlihat tidak sabar mendengar rahasia yang susah payah dirinya pendam sendiri. Sejujurnya didalam lubuk hati ia enggan untuk menguak lantaran sudah terlalu banyak beban dan penderitaan yang dialami putrinya.
"Ayah sampai kapan kau akan menatapku dan tidak mengatakan rahasia yang sudah kau sembunyikan dariku?" ucap Jehan lirih.
Seojin menarik sudut bibirnya tipis menatap sayu Jehan "Ayah akan menceritakannya" ujarnya.
Jimin mendekati Jehan lantas membungkuk lantaran posisi gadis itu bersimpuh disamping kursi yang ditempati Seojin. "Kau sungguh bersedia mendengarkannya Je? aku tidak ingin melihat hatimu tersakiti"
Jehan menoleh dan tersenyum "Aku tidak apa setidaknya aku bisa hidup dengan tenang setelah ini dari pada hidup diatas ketidak tahuan"
Jimin mengela lalu menepuk puncak kepala gadisnya "Aku bersamamu" ujarnya yang dibalas anggukan oleh Jehan. Manik gadis itu kembali menatap sang ayah. Sedangkan pria itu mulai menata kembali kenangan masa lalu dengan baik.
"Hari itu tepat usiamu bertambah satu tahun. Ayah dan Ibu menyiapkan sebuah kejutan yang pastinya akan sangat kau sukai. Setelah ayah pulang dari kantor sekaligus menjemputmu dari sekolah dasar kita bertiga berkumpul dalam satu meja. Seperti biasa bertukar cerita sembari makan siang bersama. Saat itu kau begitu ceria bahkan cerewet, menceritakan bagaimana kegiatanmu disekolah tentang semua temanmu bahkan guru-gurumu. Ayah pikir kau ingat dengan ulang tahunmu namun melihat bagaimana sikapmu yang terlihat biasa saja membuat ayah yakin jika kamu melupakan hari bertambahnya usiamu. Ibumu bahkan terlihat bahagia karena rencana kejutan ini pasti akan berjalan drngan lancar." ujarnya Seojin seraya tersenyum tipis kala mengingatnya.
"Lalu tepat saat jam menunjukkan pukul satu siang kami membawamu keluar. Kala itu kau terus bertanya 'kita akan pergi kemana' dan Seoyun ibumu menjawab jika kita akan pergi kesebuah tempat yang pastinya sangat kau sukai. Lantaran tidak mendapat jawaban jelas kau marah namun hal itulah yang membuat kami semakin senang. Namun ditengah perjalanan tiba-tiba saja cuaca berubah dan langit mendung padahal ayah berharap jika cuaca hari itu cerah agar rencana yang ayah dan ibumu buat berjalan dengan baik. Tapi sebaliknya kau terlihat sangat senang dan mengatakan jika 'Jehan ingin main air hujan' sehingga membuat perasaan sedih kami sedikit berkurang. Perjalananpun terus dilanjutkan dan kami berharap semoga saja cuaca segera cerah. Hingga akhirnya tak lama kemudian gerimis turun namun lama kelamaan semakin lebat membuat perjalanan kita sedikit terhambat. Saat itu kamu terlihat sangat senang karena hujan termasuk hal yang kau sukai sejak kecil, dirimu bernyanyi riang bahkan berceloteh dengan keras membuat kami berdua tertawa mendengarnya sampai ketika hujan mulai mereda membuat ayah memilih menancap gas menambah kecepatan agar kita segera sampai ditempat tujuan namun pilihan ayah salah kala itu..." Seojin terdiam membuat Jehan kini menggenggam telapak tangannya.
"....Tepat ketika mobil kita melewati belokan tiba-tiba saja ban mobil belakang tergelincir membuat ayah kehilangan kendali. Kau dibelakang berteriak takut sehingga namun ibumu menenangkanmu agar kau tidak merasa takut. Namun belum sampai disitu tiba-tiba saja dari arah depan muncul dua orang dengan satu anak kecil tengah menyebrang jalan" Seojin semakin menunduk "Karena ayah tidak kunjung berhasil mengendalikan mobil ayah pikir dengan banting setir akan menghindari sesuatu hal yang buruk terjadi namun lantaran ayah terlalu kalut memikirkan keselamatanmu dan ibumu membuat tabrakan itupun terjadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL
FanfictionRyu Jimin dipertemukan dengan seorang gadis yang berhasil menghentikan aksi bunuh dirinya. Pertemuan yang tak disengaja tersebut membuat mereka saling mengetahui problematik kehidupan satu sama lain. Dari hal terkecil hingga menguak kebenaran yang s...