Tarin membuka matanya perlahan. Pukul 7 pagi. Hari ini hari ulang tahunnya. Apa ia akan melewati hari ulang tahunnya dengan menyedihkan? Seperti beberapa tahun belakangan?
Tatapannya tertuju pada Jonathan yang tidur di sampingnya. Pria itu masih terlelap.
Semalam, Tarin bermimpi jika ia mendengar suara Jonathan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.
Rasanya tidak mungkin. Setelah pernikahan mereka, Jonathan tidak pernah mengucapkan ulang tahun untuk Tarin. Antara ia tidak tau ataupun ia tak mau.
"Selamat ulang tahun, Tarin." Tarin bergumam sendiri untuk dirinya sebelum ia bangkit dari kasur.
Seperti biasa, Tarin akan langsung pergi menuju dapur untuk menyiapkan sarapan mereka. Tapi langkahnya terhenti melihat keadaan meja pantry mereka.
Sebuah kotak berwarna beige dengan pita cokelat yang membungkusnya. Kotak itu cukup besar. Lalu ada buket bunga Matahari yang besar terletak di sampingnya.
Tarin berjalan mendekati meja pantry dan membaca kartu ucapan yang berada di atas buket bunga matahari itu. Mulutnya menganga seketika.
Happy birthday to the most beautiful wife and mom in the world. We love you so much, more than you know it.
From Papa Jo and Baby Titan
Ini bunga untuk dirinya. Bunga di hari ulang tahunnya dari Jonathan dan Tristan. "Why am I crying over flowers?" tanya Tarin tak percaya sambil mengusap matanya yang basah.
Apa yang ia mimpikan semalam? Bunga? Dari suaminya? Tentu saja bukan Tristan yang membeli bunga ini. Pastilah Jonathan.
Tarin memeluk buket bunga itu dengan senyum lebar di wajahnya. Tawa kecilnya pecah ketika mencium wangi bunga itu.
Ia tau wangi bunga itu. Wangi tubuh Jonathan yang jelas-jelas berbau aquatic sandalwood.
Apa Jonathan nyemprotin parfumnya ke bunga ini? Kenapa baunya sama kayak bau Jonathan? Fikir Tarin kebingungan.
Kini rasa penasarannya jatuh pada kotak yang cukup besar terletak di samping buket bunga itu. Tarin membuka pitanya perlahan lalu membuka penutup kotaknya. Terdapat beberapa kotak kecil di dalamnya. Ada enam kotak lainnya. Keenam kotak itu memiliki warna yang senada dengan kotak besar yang membungkus mereka.
Selain keenam kotak kecil di dalamnya, ada pula satu kartu ucapan. Tarin membuka kartu ucapan yang ada di dalamnya. Senyum manis terukir di wajah Tarin.
For My Dear Wife Tarin,
Happy Birthday. You are so sweet to my soul and so dear to my heart. I can't believe I get to spend every day having you. You are an incredible woman. I am one lucky man.
From: Jo, the luckiest man on earth.
"Dear to my heart? Sweet to my soul? Really?" tanya Tarin ragu pada dirinya sendiri. Tapi senyumnya tak pernah pudar selagi meragukan tulisan Jonathan itu.
Kotak pertama yang Tarin ambil berbentuk bulat. Ia membukanya. Mendapati sebuah lilin aroma terapi di dalamnya. Juga sebuah notes kecil.
Kata orang, jadi ibu rumah tangga itu susah. Apalagi kalau suaminya sejenis gue. Jadi gue harap lilin aroma terapi ini bisa buat lo tenang kalau gue sama Tristan berulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turning Back At You [COMPLETED]
RomanceKesalahan terbesar seorang Tarin membuat suaminya membencinya. Seperti semua yang dilakukannya adalah kesalahan yang tak bisa diampuni. Keegoisannya menyeret Tarin untuk hidup di dalam neraka terdalam yang diciptakan Jonathan. Hingga suatu saat Jon...