Part 17

6.7K 636 32
                                    

"Lho.." Tarin melihat karangan bunga yang terletak di depan kotak surat mereka.

Jonathan, Tarin serta Tristan baru saja pulang dari merayakan ulang tahun Tarin. Ketika pulang, Tarin menemukan kiriman yang menunggu di lobby flat milik mereka.

Tarin menatap Jonathan namun pria itu memasang wajah tak tau dan bingung serta penasaran. Yang jelas dari raut wajahnya sudah bisa dipastikan bukan Jonathan yang mengirimkan ini.

Ia mengambil kartu ucapan yang ada di atas buket bunga itu. Terdapat inisial 'D.D' di dalam kartu ucapan itu, juga rangkaian kata-kata mengucapkan selamat ulang tahun untuk Tarin.

Senyum Tarin mengembang mengetahui inisial D.D yang tertera di sana. "Dari siapa Rin?" Tanya Jonathan penasaran saat mereka berada di lift dan Tarin memeluk erat buket bunga itu.

"Lo tau kan? Desmond Delabenov? Temen kuliah kita," jelas Tarin.

Jonathan mencoba mengingat nama pria itu. Ah! Dia teman akrab Tarin. Tapi Jonathan tidak begitu dekat dengannya. "Kok bisa sampe kirimin karangan bunga?" tanya Jonathan lagi.

"Dia tinggal di Austria sekarang. Di Vienna. Udah lebih lama sih. Duluan dari kita pindah," papar Tarin.

Tarin membuka pintu apartemen mereka. Ia meletakkan buket bunga itu di samping buket bunga yang diberikan Jonathan tadi pagi.

Jika Jonathan memberikan buket bunga Matahari, maka pria bernama Desmond ini memberikan karangan bunga baby's breath, hawthorn, dan tulip yang berwarna kuning kejinggaan. Karangan bunganya terkesan sangat hangat.

"Uncle Desmy!" pekik Tristan saat mendengar ibunya menyebut nama Desmond. "Iya uncle Desmy. Tristan inget kan?" tanya Tarin lagi.

Tristan mengangguk semangat. "I like uncle Desmy. He likes to hold me up to the air," lapor Tristan.


Jadi Tristan juga deket sama Desmond? Kenapa gue baru tau? Apa selama ini? Selama lima tahun ini, Desmond dan Tarin selalu berhubungan?


Berbagai pertanyaan mencuat di kepala Jonathan. "Lo masih sering ngobrol sama dia ya Rin? Makanya Tristan juga kenal?" tanya Jonathan lagi.

Jonathan mengekori Tarin yang berjalan ke dapur. Ia akan mempercantik apartemen mereka dengan bunga hidup dari Jonathan serta Desmond. "Iya. Sampai sekarang kok. Paling cuma chat atau telfon sih. Habis dia temen paling deket gue di kuliah," jawab Tarin.

"Last year, uncle Desmy gave me roller skates papa. He taught me how to use it."

Jadi sepatu roda yang sering di mainkan Tristan saat mereka tinggal di Indonesia, itu pemberian Desmond?

"Uncle also like to play with me. And oh! He keeps giving Titan gifts every year for my birthday. And mama's birthday too," lapor Tristan lagi.


Apa?! Kasih hadiah tiap tahun ke Tarin sama Tristan? Sedeket itu? Sering ngajarin Tristan? Sampai mana sih hubungan mereka?


Jonathan benar-benar penasaran. "Ah-ha. Stop with uncle Desmy story. You need to clean up and go to sleep, Tristan." Tarin membawa Tristan masuk ke dalam kamar mandi selagi anaknya berceloteh tentang Desmond.

Seketika Jonathan mematung di tempatnya. Ia teringat sesuatu yang tersimpan samar-samar di kepalanya.


Kalau aja waktu itu gue ga sakit, gue bakal jemput dia. Dia ga akan pernah punya perasaan buat lo, brengsek.


Turning Back At You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang