Johnny membuka pintu dorm dengan perlahan, dan ia langsung disambut dengan seluruh member sedang duduk memandanginya dengan khawatir.
"Johnny hyung kau baik baik saja?" Mark langsung bertanya
Johnny hanya mengangguk pelan sambil mengunci pintu di belakangnya
"manager-nim tadi bilang kau pergi menemui tuan lee lagi. apakah itu benar?" Jungwoo bertanya dengan nada rendah tapi pertanyaan itu masih bisa terdengar oleh seluruh penjuru ruangan.
Johnny berputar balik dengan raut muka yang tak dapat diartikan. ya memang ia bertemu dengan pemilik agensinya itu, mereka membicarakan bahwa aksi Johnny yang terlalu mendapat banyak perhatian. dan mau tidak mau mereka harus memberikan rumor palsu atau sesuatu untuk menutup aksinya tadi. tetapi Johnny dengan tegas menolak dan tidak mau mengeluarkan apapun. perdebatan panjang tak memberikan hasil, dan terpaksa Johnny harus mengikuti apa kata lelaki paruh baya itu karena karirnya adalah taruhannya.
suasana yang senyap, membuat yang lain menjadi tak enak. dengan memandang muka Johnny yang pikirannya entah dimana membuat mereka semua bingung mau bilang dari mana.
"johnny-" Taeil tersenyum tipis dan berjalan mendekati Johnny yang tersadar dari pikirannya
"ka- kami harus memberi tahu sesuatu kepadamu"
Johnny terdiam hanya memandangi Taeil yang mencoba merangkai kata kata dalam otaknya.
"eh- begini... kau tahu Ten bukan?" Taeil mencoba tersenyum
Ten... oh iya lelaki yang ia cintai setengah mati itu... bagaimana ia sekarang? apakah ia baik baik saja? Ten harus baik baik saja karena ia belum sem-
"Ten adalah agen dispatch"
rahang Johnny terjatuh, matanya membulat tak percaya dengan kata kata yang baru keluar dari mulut Jung Jaehyun. ia memandang Jung Jaehyun yang sedang menyilangkan tangan sambil menyandarkan tubuhnya pada dinding.
"apa?"
Jaehyun menatap Johnny lamat lamat, "John, Ten adalah seorang agen dispatch kau perlu percaya itu"
pikiran Johnny tiba tiba merekap beberapa waktu yang ia dan Ten lakukan. senyum Ten... tawanya bahkan tingkah lakunya... bagaimana mungkin dibalik itu semua Ten adalah seseorang yang ia benci....
"ti- tidak mungkin! Ten tidak mungkin begitu!" Nada suara Johnny refleks naik, semua orang di sana jujur tak pernah mendengar Johnny semarah ini
"Ten tak mungkin menjadi agen dispatch, tak mungkin. mungkin memang ia suka memfoto, mungkin memang ia dekat dengan artis tetapi tak mungkin ia mencuri itu semua demi dirinya!" Johnny membela Ten habis habisan
"bagaimana jika Ten memang menggunakan itu semua Johnny?" Jaehyun menutup mata menyenderkan kepalanya
"entahlah Johnny, mungkin Jaehyun benar.... masa kau tidak percaya kepada temanmu sendiri...?" mata Johnny lebih terbelalak ketika mendengar kata kata Doyoung, itu ada benarnya tapi...
"mana mungkin lelaki yang aku cintai adalah seseorang yang juga aku benci?" Jaehyun membuka matanya lebar lebar, merasa sakit yang lebih dalam dari biasanya. bisa bisanya Johnny sudah memakai kata kata "cinta" padahal bertemu saja baru beberapa kali.
entah dari mana Jaehyun terisak pelan, karena suasana yang hening isakan Jaehyun dapat terdengar seisi ruangan. Johnny bingung memandang sahabatnya itu, dan merasa merinding ketika mendengar Jaehyun tertawa dengan sarkas setelah itu.
Jaehyun tersenyum miring dengan air mata yang terus mengalir. "lalu bagaimana denganku yang sudah terlanjur mencintaimu Johnny?" Jaehyun memandang Johnny yang terlihat dua kali lebih kaget dari mendapatkan kabar bahwa Ten adalah agen dispatch
"entahlah John, aku rasa kita berdua sama sama bodoh. aku menyukaimu dan kau tak pernah mengetahuinya" Jaehyun memandang lurus menarik nafas sebelum tersenyum lagi "sedangkan kau menyukai orang yang kau benci"
Johnny tak tahu harus bereaksi apa... entahlah ia hanya ingin tidur dan terbangun ketika ini semua selesai.
***
Ten memeluk tubuh Taeyong erat erat, lelaki yang ia peluk hanya tersenyum tipis dan mengelus punggungnya pelan.
Ten melepas pelukannya dan menatap Taeyong. "Tae... aku minta maaf..."
Taeyong menangkup pipi Ten, "untuk apa kau minta maaf, hm?"
air mata Ten mengenai tangan Taeyong, "a- aku- ah... entahlah..."
Ten tak tahu perasaan apa yang ada di tubuhnya sekarang. ia merasa sedih karena Johnny, ia merasa marah karena member NCT tahu ia adalah dispatch (terancam dikeluarkan karena ini), ia masih merasa tak enak dengan lelaki yang mencoba memenangkan dirinya sekarang. entahlah... Ten tak menyukai semua ini.
Taeyong melepas tangkupannya, ia memeluk lelaki di depannya lagi. "Ten.. percayalah aku akan selalu ada di sini untukmu"
Ten hanya diam sambil memeluk erat juga Taeyong.
"merasa lebih baik?" Taeyong mencoba tersenyum, Ten mengangguk pelan sambil melepas pelukannya.
"kau mau makan?"
Ten mengangguk, "aku akan memanaskan makanan yang tadi aku beli, tunggu dulu ya"
Taeyong keluar kamar dan Ten membuka handphonenya.
ia melihat notif yang bertumpuk, mungkin karena ia mematikan notifikasi miliknya. ia menatap instagram, dengan raut muka datar ia membukanya dan melihat akun Johnny. hati Ten terasa teriris, tetapi ia mencoba tak menunjukkannya.
dengan cepat ia memblokir seluruh akun Johnny yang ia tahu. Ten tak berpikir dua kali untuk memprivat akun miliknya sendiri.
tiba tiba sebuah notifikasi datang, itu dari akun official dispatch. di judulnya terdapat nama "Johnny" dengan refleks Ten menghapus notifikasi itu. ia ingin melupakan lelaki itu.
Ten memandang keluar melalui jendela miliknya. memang ia berniat untuk menyerah pada Johnny, tetapi ia tak mengira akan seperti ini.
"aku hanya ingin... ketenangan" Ten mulai bermonolog
"aku hanya ingin merasakan apa yang orang lain rasakan...."
orang lain rasa? Ten memandang keluar melalui pintu yang terbuka.
apakah ini yang Taeyong rasa? rasanya begitu sakit bahkah lebih sakit dari menyakiti diri sendiri dengan pisau.
Ten berjalan sempoyongan keluar, ia berjalan ke dapur dan mendapati Taeyong masih menyiapkan makanan.
"oh Ten, makanan baru saja selesai. duduklah di sana" Taeyong tersenyum hangat dengan tangannya sibuk menyiapkan piring
Ten duduk di meja makan bersamaan ketika Taeyong menghidangkan makanan di atas meja. Taeyong duduk bersebrangan dengan Ten.
Taeyong tersenyum menunggu Ten memakan makanannya duluan. tetapi lelaki itu hanya diam memandang dirinya.
"Ten makanlah duluan" Taeyong tersenyum lagi
Ten menggeleng, "Taeyong... apakah kau masih..." Ten menggantungkan kata katanya. ia merasa ragu, tetapi....
"apakah kau masih mencintaiku?" Ten memandang kosong Taeyong. ia dapat merasa seberapa kagetnya Taeyong, dari raut mukanya yang awalnya senang sekarang berubah dengan muka yang tak dapat diartikan.
"selalu Ten..." hanya itu yang keluar dari mulutnya
"kalau begitu buktikan"
***
mau bikin ada yang jadian....
awalnya mo selesein ini cerita chap 20 tapi keknya makin panjang...
kok gitu? ya mana saya tau
dahlah

KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋𝕨𝕠 𝕊𝕚𝕕𝕖𝕤 || 𝒥𝑜𝒽𝓃𝓉𝑒𝓃 ✔
De TodoMencintai adalah menerimanya apa adanya bahkan jika kau membenci salah satu sisinya, artinya itu bukan mencintai. Itu hanyalah kebohongan belaka Itulah chat seorang agen dispatch kepada seorang artis. ♠COMPLETED♠ ↬Johnny + Ten ↬BXB