TWELVE

287 31 7
                                    

Jaehyun mengetuk pintu rumah sakit

ia perlahan membukanya, walaupun tak mendapat jawaban dari dalam. ia juga tak memerlukannya. ia melihat orang yang ingin ia tanyai tengah menghadap kosong ke arah buku gambarnya.

"Ten..." orang itu mengalihkan pandangannya padanya

"kita perlu bicara"

"ada apa jaehyun?" Ten tersenyum tipis selagi Jaehyun duduk di bangku dekat jendela.

tanpa basa basi Jaehyun menatap tajam Ten sebentar "pekerjaan kamu itu bukan hanya fotografer bukan?"

Ten sedikit kaget dengan pertanyaan itu, tetapi mencoba tenang, "apa maksudnya Jae?"

"kau agen dispatch bukan?" Jaehyun mengalihkan pandangannya sebentar, sebelum kembali menatap Ten yang terlihat terkejut tetapi di waktu yang sama telah menyerah dengan ini semua

Ten menarik nafas panjang, sudah saatnya dirinya untuk menyerah "baik akan ku jawab" Ten tersenyum palsu

"iya, aku adalah agen dispatch, aku diberi tugas untuk melihat kegiatan kalian sehari hari. tetapi yang terpenting ialah, kehidupan cinta kalian"

Jaehyun terdiam, ia tak tahu harus berekpresi apa. di sisi lain Ten tersenyum manis layaknya tak bersalah.

"Jae, awalnya aku harus melakukan ini karena aku perlu uang dan lama lama ini menjadi pekerjaan tetapku" Ten tersenyum simpul mengakhiri kalimatnya

Jaehyun terdiam menatap Ten, "apakah itu berarti kau mendekati Johnny dengan sengaja?" rasa marah tampak di matanya Jaehyun, ia merasa Ten tak pantas di dekatnya maupun member NCT lainnya.

Ten terdiam dan menatap Jaehyun dengan rasa bersalah kali ini "aku tahu kau mencintainya juga Jaehyun. gerak gerikmu berkata begitu, dan kita tahu ia tak mencintai kita berdua"

Jaehyun terdiam kaku, Ten ada benarnya. ia tahu Johnny telah mencintai seseorang, dan ia tak dapat melakukan apa apa lagi.

Jaehyun berdiri dan mulai melangkah pergi tetapi ketika  tangannnya telah memegang gagang pintu Ten berdehem pelan membuat Jaehyun melirik dengan ujung matanya.

"kau akan melaporkan aku?" Ten bertanya lirih

Jaehyun perlahan berbalik badan, "apa pedulimu?"

"ini pekerjaanku jae, dan aku tetap ingin bekerja di sini"

"aku perlu ini untuk bisa hidup" lanjut Ten dengan tersenyum tipis

"kau telah main main kepada hidup orang. mencari kelemahan dengan menyerang kami dengan kehidupan cinta kami" Jaehyun berkata datar

"aku tak percaya kau ingin membuat hidup kami hancur. aku tak percaya"

Ten mengerti kenapa Jaehyun marah, tetapi ia harus membela diri agar ia tak dipecat. "Jaehyun... aku mengerti kenapa kau marah, tetapi ini pekerjaanku"

Jaehyun berjalan mendekati Ten, mulai menggenggam kerah baju rumah sakit Ten, dan sekuat tenagamulai  mengangkatnya. di sisi lain Ten membiarkannya, ia siap dengan segala hal yang akan datang berikutnya

"orang sepertimu memang lebih baik mati" ia berbisik ke telinga Ten

Ten balik menatap Jaehyun, "kalau aku jadi dirimu aku tak akan melakukan ini" Ten mengancam

Jaehyun tertawa getir, "berarti kau lah yang jangan main main dengan hidup orang"

"stop" sebuah suara lain berasal dari pintu

mereka berdua menoleh dan melihat sosok Taeyong.

"ka- kau-" Jaehyun berkata dengan sedikit rasa takut

𝕋𝕨𝕠 𝕊𝕚𝕕𝕖𝕤 || 𝒥𝑜𝒽𝓃𝓉𝑒𝓃 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang