Epilog

304 20 0
                                    

Johnny memperbaiki kemejanya, sebelum tersenyum manis ke cermin di depannya. ia terlihat amat tampan hari ini. karena ini adalah hari yang istimewa.

Johnny tersenyum sebentar sebelum mulai berjalan keluar apartemennya.

iya betul, sekarang ia sudah tidak bekerja sebagai idol. ia mengakhiri karirnya itu esok hari setelah membuat keputusan yang besar di hidupnya. dan di sinilah ia tengah berjalan ke mobilnya di basement dan menuju ke apartemen pacarnya.

untuk kalian yang masih bertanya lantas bagaimana dengan Ten? apakah ia masih bekerja di dispatch? jawabannya tidak. karena mereka berdua memutuskan untuk membuka sebuah usaha kecil kecilan. 

awalnya Ten membuat beberapa gambar, dan lalu banyak sekali seniman yang muncul entah dari mana yang mengatakan ia ingin berkolaborasi dengannya. Johnny yakin pacarnya ini akan menjadi terkenal sebentar lagi.

lantas bagaimana dengan Johnny? walaupun memang awalnya tetapi dengan bantuan beberapa teman Johnny dapat menemukan sebuah pekerjaan tetap. ia menjadi sebuah karyawan di perusahaan fashion ternama. ia cukup senang karena ia dapat diterima di sana.

sekarang Johnny tengah mengendarai mobilnya, melewati jalanan kota yang cukup sepi. karena hari sudah mulai senja.

Johnny tersenyum manis, saat ia melihat Ten tengah berdiri di luar bangunan apartemennya itu. Ten berjalan mendekati mobil dan masuk ke dalam dengan muka masamnya.

Johnny hanya bisa tersenyum jahil, "ahh Ten-ahh jangan ngambek"

"ga mau, jangan ngomong ama aku. aku ngambek" 

Johnny menemukan kata kata itu amat imut. Johnny hanya bisa tertawa kecil dan mulai mengendarai mobilnya lagi.

di antara mereka hanya ada keheningan. Ten menatap keluar jendela sebelum akhirnya menatap ke Johnny.

"kita mau kemana?" Ten menoleh ke Johnny

"ke suatu tempat" Johnny tersenyum sambil masih melihat ke jalanan.

setelah beberapa menit, mereka akhirnya keluar dari kota Seoul. sekarang mereka tengah berjalan ke dekat hutan.

"hutan?" Ten bertanya

"mungkin?" Johnny masih tersenyum manis

mobil mereka masih berjalan melewati hutan hutan yang berada di sekitar mereka. matahari sudah siap tenggelam membuat cahaya merah yang amat indah dapat terlihat. 

Ten menoleh dan melihat ke arah Johnny. Johnny terlihat amat senang. Ten ikut tersenyum karena itu. sampai akhirnya menatap keluar lagi.

sampai entah bagaimana Johnny tiba tiba berhenti. Ten menoleh ke Johnny yang terlihat tengah mencari sesuatu.

"Ten aku janji kau akan menyukai ini, tetapi tutup matamu menggunakan ini ya sayang?" Johnny mengambil sebuah kain untuk penutup mata.

"Tunggu apa?"

***

Mereka berdua, Ten yang sedang dituntun oleh Johnny. tengah berjalan ke dalam hutan. Ten hanya bisa mengikuti apa kata Johnny sambil memegang tangan berotot Johnny.

sampai akhirnya ia mendengar sebuah aliran air. Ten mulai membayangkan sesuatu, sebuah tempat yang sudah lama ia tak lihat.

"kita sudah sampai !" sorak Johnny

sebelum ia membuka penutup mata Ten. saat sudah terbuka, ternyata benar sebuah air terjun yang mirip dengan "air terjun kebebasan" terpampang di depannya

Ten tersenyum sumringah dan menatap ke Johnny yang juga  terlihat amat senang.

Johnny tiba tiba terlari dan sudah masuk ke dalam air. dan mulai memercikkan air pada Ten dengan senang. Ten hanya tertawa dan memutuskan untuk duduk sambil mencelupkan kakinya ke dalam.

Johnny tertawa sebelum ia duduk di sampingnya. ia tak pernah bosan menatap Ten sambil tersenyum manis. 

"kau tahu apa nama air terjun ini?" 

Ten menggeleng, dan Johnny mulai meraba kantong celananya memastikan sesuatu. "sejujurnya aku juga tak tahu... tetapi jika perlu aku namai..."

ia menatap dalam dalam mata Ten, "aku akan menamainya air terjun janji"

Ten terlihat bingung, sampai Johnny akhirnya mengmbil sebuah kotak dari kantong celananya. sebuah kotak yang amat kecil.

Ten tersenyum tak percaya sebelum Johnny melanjutkan kata katanya. 

"karena di sini aku ingin berjanji padamu Chittaprr. aku Johnny seo akan berjanji selalu bersamamu dalam keadaan apapun, susah dan senang. karena aku adalah belahan jiwamu. dan aku akan selalu menerimamu Chittaten siapapun dirimu. karena"

Johnny berlutut dengan satu kaki, iya memang ia membiarkan celana panjang dan kemejanya basah karena air yang mengalir di bawahnya.

"aku selalu mencintaimu Ten, jadi..." Johnny akhirnya membuka kotak itu

terdapat dua cincin emas di dalamnya, Ten tak kuasa menahan tangisnya. ia merasa semua ini hanyalah imajinasinya saja. tetapi tidak ini nyata.

"will you be mine? forever and ever Ten?" Johnny melihat Ten dengan penuh harapan

Ten dengan cepat mengangguk, "yes... of course !"

dan dengan kata kata itu juga Johnny berdiri dan mencium bibir Ten lagi. Johnny sangat mencintai lelaki mungil itu, dan tentunya Ten juga mencintainya. jadi lengkaplah sudah.

***

A/N

kemungkinan besar part ini akan direvisi but yeah-

𝕋𝕨𝕠 𝕊𝕚𝕕𝕖𝕤 || 𝒥𝑜𝒽𝓃𝓉𝑒𝓃 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang