FOUR

409 42 3
                                    

"kamu bercanda kan?"

Ten hanya menggeleng, sedangkan Taeyong termenung di depan pintu sebuah rumah.

"Ayolah, nggak ada cara lain gitu?"

Ten memutar matanya, "mau tugasnya cepet selese nggak?"

Taeyong hanya menghembuskan nafas, dan akhirnya mengetuk pintu

"Sebentar" terdengar suara perempuan dari dalam

Pintu terbuka dan terlihat seorang remaja perempuan yang sedang tersenyum tipis.

"Lama" Taeyong bergumam pelan

Perempuan itu tertawa, dan akhirnya memperbolehkan mereka masuk.

"Jadi"

"Berapa harga yang kalian tawarkan padaku?"

Taeyong terkekeh, "ayolah, kita ini kan teman. Nggak usah bayar bayar"

Perempuan itu menatap Taeyong tajam, "benarkah? Lagi?"

Ten tersenyum, "minhee, sudah lama kita tak bertemu seperti ini"

Minhee terdiam

"Baik, akan aku lakukan. Tapi harus ada bayarannya"

Taeyong memutar matanya, "berapapun harganya bakal dibayar. Tenang aja"

Minhee menatap Taeyong lagi, "aku ingin ikut kalian"

Ten mengangguk sedangkan Taeyong cepat cepat berdiri

"Oh nggak, nggak mau. Udah batal nggak mau tau"

Minhee terkekeh, "ayolah hyung, sudah lama aku tak melakukan tugas bersama sama. Walaupun ya, tau sendirikan hacker itu perlu kesunyian buat ngerjain tugas terkutuknya. Tetap saja aku butuh teman"

Taeyong kembali duduk

"Nggak apa apa lah Tae, lagian buat tugas ini doang" Ten berkata dengan lembut

Setelah kesunyian berlangsung, akhirnya Taeyong setuju.

"Hihihi, asik bisa main deh berarti" Ten bersorak 

"Ahahaha, kau pasti kalah Chitta" Minhee ikutan berteriak

Mereka mulai pura pura bertarung sedangkan Taeyong tertinggal sendirian

"Eh aku mau ke toilet dulu ya? Masih tempat biasakan?"

"kirain toilet bisa jalan apa-"

Ten meninggalkan Minhee dan Taeyong. keheningan merajalela sebentar

"Maaf"

Minhee memecah keheningan itu

"aku tau kamu kesel ama aku, gara gara permintaannya"

"Ato perlu dibilang? cemburu?"

Minhee menatap Taeyong tajam, sedangkan Taeyong memalingkan wajahnya.

"Ayolah hyung, hyung udah nyembuyiin perasaan sejak kapan tau. Kenapa kamu nggak bilang aja sih?"

Taeyong akhirnya menatap Minhee

"Aku takut Minhee, takut nanti jadinya kayak- hubungan kita dulu"

Minhee menatap Taeyong sedih

"Tae, itu adalah masa lalu"

"tapi masih ada lukanya Minhee"

Minhee menatap Taeyong, sang mantan kekasihnya

"buat Ten jadi obatnya"

Taeyong terdiam, terdengar langkah kaki makin mendekat

"Minhee, makasih" Taeyong tersenyum

Minhee balas tersenyum. Ten akhirnya duduk kembali

𝕋𝕨𝕠 𝕊𝕚𝕕𝕖𝕤 || 𝒥𝑜𝒽𝓃𝓉𝑒𝓃 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang