Lima Puluh Tujuh

690 133 2
                                    

SnK By Hajime Isayama

SnK x Reader By RamaLina

Aku menatap kearah kayu-kayu kecil yang berada disekitarku, kesekian kalinya aku menajamkan kembali runcingan depan kayu yang sudah kubentuk sebelumnya dengan pisau kecil yang selalu aku bawa.

Dibanding harus melempar pisau-pisau kecil kearah musuh nantinya yang tidak diketahui berapa jumlah mereka sebelumnya, senjata ini akan menjadi alternatif bagus sekaligus penghematan senjata utama.

'Sret'

Perban sisa yang aku dapatkan dari Hanji sebelumnya aku gunakan untuk membalut runcing ujung kayu itu tipis satu-persatu setelah mencelupkan sebelumnya pada sebuah cairan yang aku ambil diam-diam dari ruang perawatan sebelum pergi dengan mereka tentunya.

Ha- benar-benar.. masalah memang bergantian datang tanpa diminta. Satu-persatu informasi yang ingin aku ketahui sejak kecil kini datang secara bersamaan tanpa aku bersiap lebih dulu sebelumnya.

Mengejutkan, luar biasa membuat marah ingin membungkam mereka dengan sepatu kotor milik Hanji. Terlebih Kenny, pria itu.. kenapa kembali lagi setelah 14 tahun lalu? Apa yang dia inginkan?

Apa karna aku masih hidup? Itu aneh jika misi mereka memastikan tidak adanya penerus keluarga Schawarz tapi akhirnya mengingkanku menyerahkan diri secara sukarela. Dia ingin memakasa meletakkan mahkota di atas kepalaku?

He... itu menarik. Jelas aku tidak menginginkannya.

Aku berhasil mendapatkan informasi seluruhnya, Historia Reiss adalah anak haram dari keluarga Reiss. Meski begitu Historia tetap memiliki darah kepala keluarga Reiss dan darah bangsawan mengalir dalam tubuhnya.

Mereka berhasil membuat seakan Historia yang akan menjadi penerus Titan itu selanjutnya, pada akhirnya. Mereka menargetkanku untuk melakukannya, Historia dan Eren tidak lain, merupakan sebuah ancaman.

"...-san?"

"(Namamu)-san.."

Aku menatap kearah Armin yang kini tengah menatapku cemas, "anda baik-baik saja?" sebotol air minum ia memberikannya padaku, dan sebuah kertas setelahnya, pemberontakan pasukan pengintai dan kepala keluarga yang yang buruk.

Sudah dimulai ya?

Dengan begini semua pasukan pengintai yang ada di kota sudah pasti berhasil di tangkap oleh pasukan militer, aku tidak perlu mencemaskan tentang orang-orang yang berkeja di bawah keluargaku.

Semua berjalan sesuai rencana, dari sini mereka akan terpecah satu sama lain. aku sudah mengirimkan 3 pesan, pada Erwin, akuntasi Schawarz dan Zacklay. Sebuah catur dalam bayanganku dengan beberapa pion di atasnya mulai bergerak.

'Tak'

Suara satu pion yang terjatuh terdengar jelas meski papan itu jelas dalam bayanganku, cukup berjalan terus seperti ini. Maka aku bisa pergi mencari sejarah keluargaku kelak dengan tenang tanpa sebuah masalah.

Saat itu, Erwin jelas menangkap maksud dari janjiku untuk tetap tinggal di sisinya.

"(Namamu)-san.. anda benar baik-baik saja?" Connie kini bertanya padaku.

"Tentu saja! (Namamu)-san akan cepat membaik jika makan yang banyak!!" Shasa memotek kentang yang berhasil diambilnya dan membaginya padaku.

"Hei! Jangan mengambil persediaan makanan seenaknya!!" Jean marah menatap tidak terima.

"Hentikan.. kapten bisa marah nanti," Connie mengingatkan.

Aku tersenyum tipis, sedikit ramai memang. Tapi, aku sama sekali tidak terganggu. Jika kembali mengingat dulu, aku selalu berada di mansion seorang diri saat kedua orang tuaku sibuk pergi keluar untuk urusan bisnis.

SnK x Female ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang