Tujuh Puluh Tiga

612 125 4
                                    

SnK By Hajime Isayama

SnK x Reader By RamaLina

Historia tertawa, tersenyum menang setelah berhasil memukul Levi dengan semua keberanian yang dimilikinya. Seperti yang disarankan Mikasa sejak awal, meski di dalam sarannya terdapat dendam pribadi, jelas Historia sama sekali tidak menyadarinya.

Begitupun dnegan anggota lainnya, yang hanya ingin melihat bagaimana ada orang lain yang berhasil melayangkan pukulan pada kapten mereka, selain (Namamu) tentunya. Dan Hitstoria adalah kesempatan mereka.

"Bagaimana?! Aku ini Ratu loh!!" sebuah kalimat yang akhirnya kini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri pada gadis itu, meski awalnya ia ingin menolak dan dan menyerahkan semuanya pada (Namamu)- pewaris tahta asli, sekaligus pemilik kemampuan Raja pertama.

Hal yang diharapkan Ackerman, tapi hal itu berhasil (Namamu) patahkan dengan kejeniusan yang dimiliki gadis itu tentunya. Kalimat penuh percaya diri hingga membuat pendukung Schawarz mempercayainya.

Dan para bangsawan tidak perlu ragu untuk melakukannya, (Namamu) mewarisi kejeniusan dari Schawarz. Semua kini sudah terbukti, tanpa menggunakan kemampuan Raja pertama untuk menghapus ingatan penduduk.

(Namamu) bisa menangani masalahnya sendiri dengan cara yang berbeda, gadis yang memiliki jalan berbeda dengan kedua orang tuanya yang tidak suka dengan kekerasan, gadis yang berhasil selamat dengan kekuatan dan percaya diri dalam tubuhnya.

"(Namamu)-san!" Historia menatap terkejut, gadis itu mundur perlahan dengan wajah yang memerah malu. Berbanding balik dengan anggota Levi yang menatap terkejut akan kedatangan (Namamu) ke kerajaan.

"(Namamu)-san! anda kembali!!" Shasa menatap tidak percaya, lalu menatap haru. Historia melirik sekilas kearah teman seperjuangannya. Namun dengan cepat mengalihkan pandangannya dan tersenyum tipis.

Historia sudah mengetauhi jika (Namamu) akan pergi, meski tidak tau itu kapan. Dalam hati Historia masih mengharapkan (Namamu) untuk tetap tinggal, berada di sisinya sebagai keluarga yang selalu diharapkannya.

"(Namamu)-san! anda baik-baik saja?" Eren menatap panik, begitupun dengan yang lain. mengingat luka di tubuh (Namamu) belum membaik, tapi (Namamu) sudah melarikan diri dari ruang perawatan.

Pixis sampai harus meminta asistennya untuk mencari keberadaan (Namamu), pria itu tidak ingin melihat (Namamu) pingsan di pinggir jalan hanya karna tidak bisa menahan sakit dengan luka yang di tubuhnya.

Tampilan (Namamu) sendiri berbeda dengan yang lain, (Namamu) mewakili nama Schawarz untuk datang, bersama dengan akutansinya. Mengenakan sebuah kemeja putih dengan rompi hitam dan jubah hitam, tidak lupa dengan cincin peninggalan sang ayah yang sudah beberapa bulan ini ia pakai.

Historia tertegun, gadis itu tidak bisa mengalihkan pandangannya. Bahkan bayangan (Namamu) mengenakan sebuah mahkota kian terlihat jelas, Historia mundur tanpa sadar, dirinya kembali merasa tidak pantas.

"Selamat," (Namamu) tersenyum tipis, mengusap surai gadis itu lembut, tersenyum hangat.

"He..?.. ah-.. sama-sama... (Namamu)-san," Historia menatap kearah (Namamu) dengan kedua manik yang berbinar kagum, dalam hatinya ia mengakui sosok (Namamu) baik dalam tampilan manapun.

"(Namamu)-san!!" Historia berlutut seketika, hal itu cukup membuat semua anggota Levi menatap terkejut, bahkan memanggil Historia dengan menatap tidak percaya. Mereka semua berpikir hal yang sama, Apa yang Historia pikirkan?!

"(Namamu)-san!! anda.."

"Historia.." (Namamu) mensejajarkan tingginya dengan gadis itu, "apa ada Ratu yang berlutut dengan bangsawan?" (Namamu) tersenyum tipis, meski hal itu masih tidak membuat Hitsoria tidak bergerak.

SnK x Female ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang