Tiga Puluh Tiga

1K 194 1
                                    

Snk By Hajime Isayama

SnK x Reader By RamaLina

"Hah?! Dia tahu?" Eren emnatap kearah pendeta Nick dengan pandangan tidak percaya, "selama ini dia tahu kalau ada Titan di dalam dinding?!" lalu ekdua maniknya kini menatap kearah sosok gadis yang tengah menutup kedua matanya,

"(Namamu)-san!! bahkan anda mengetahuinya juga?!!!" Eren memajukan tubuhnya, "(Namamu)-san!!!"

"Hentikan! Eren!" Levi menatap tajam, lalu melirik kearah sosok gadis yang tengah bersandar padanya, menutup kedua mata rapat- terlelap karna kelelahan. Gadis itu memanfaatkan waktu untuk beristirahat.

"(Namamu)-san!! pasti anda mengetahuinya.." Eren menatap tajam,

"Hentikan Eren!" Hanji menggeleng pelan tanda melarang, "biarkan dia menggunakan waktunya sekarang untuk beristirahat.." lalu kedua manik coklatnya menatap kearah Pendeta Nick tajam, "kita hanya perlu menunggu mulut orang itu terbuka lalu bebricara,"

"Kita tidak bisa terus mengandalkan (Namamu).." Hanji melihat kearah (Namamu) yang tengah mengerutkan keningnya, "meski aku ingin bertanya lebih banyak dengan gadis itu aku mencoba menahannya.. dan hanya bertanya beberapa saja-"

Hanji menghela napas lega saat menlihat kerutan itu perlahan menghilang, "aku kurang tau apa yang terjadi di hutan saat Titan wanita itu mengacaukannya, tapi yang aku tau adalah .. (Namamu) meninggalkan ruang kesehatan saat pertama kali bangun untuk memastikan keadaan, dan bertarung dengan titan kembali,"

"Maka dari itu aku membawa orang itu bersama kita!" Hanji melirik kembali kearah pendeta Nick yang masih terdiam enggan menjawab atau berkomentar, "agar dia sendiri melihat .. bagaimana pertempuran di luar dinding dengan Titan itu.."

"Tidak! Tidak! Tidak!! ini namanya kemunduran!!" Eren memukul kayu tidak terima lalu menggeleng kuat, "jika dia tahu seharusnya memberitahukan dengan cepat! Tidak ada yang penting dari menghindari kehancuran umat manusia!!"

"(Namamu)-san!! saya mohon!! Anda pasti mendengarkannya kan?! Anda pasti punya petunjuk lain dari Titan itu?! Bukankah anda berasal dari divisi khusus yang memiliki otak yang jenius?!"

Kedua manik Eren berkilat, "(Namamu)-san!!"

"Hentikan!" Levi mendorong kepala Eren hingga anak itu kembali terduduk, "Eren .. jangan ribut!"

Eren mendesis marah lalu memegang kepalanya kuat, kali ini Mikasa tidak membalas marah Levi seperti biasa. Terlebih saat kedua maniknya menatap kearah perban yang masih terlilit rapih pada tubuh (Namamu) membuat gadis itu enggan berkomentar,

"Kau masih belum pulih.." peringat Mikasa saat Eren meringis kesakitan.

"Tapi masih ada cara untuk mendapatkan informasi darinya.." Levi mengambil pistol yang ada dalam sakunya, "walau aku masih terluka aku masih bisa megurus satu orang.. kuharap kita bisa menyelesaikan masalah ini tanpa menggunakan kekerasan.. benar bukan..?"

"Percuma saja mengancamnya Rivaille.." balas Hanji lelah,

"Benar.. jadi simpan kembali itu.. dan kau jangan banyak bergerak!" gadis itu menyentuh tanganLevi dan menuntun tangan itu untuk kembali memasukkan pistol ke dalam saku milik Levi, 

"(Namamu)!!!! kau sudah bangun??" Hanji berbinar cerah saat melihat kedua manik gadis itu terbuka meski hanya setengah, "bagaimana keadaanmu? Aku sudah mengganti perbanmu sebelum pergi tadi.."

(Namamu) terdiam saat semua mata memandang kearahnya, "tubuhku .. rasanya seperti hancur.." kedua manik birunya menatap datar,

"(Namamu)-san!!" Eren berbinar mendekat kembali memajukan tubuh, "(Namamu)-san!! anda pasti sudah tau bagaimana kondisinya saat ini! Apa anda memiliki pentunjuk yang la-"

SnK x Female ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang