Seratus Enam

473 106 4
                                    

Pagi harinya,

Gabi berjalan hanya berdua dengan Reiner- salah satu sosok prajurit yang ia kagumi selama ini setelah mendengar satu-satunya berhasil selamat dari pulau Paradise yang mereka anggap berkumpulnya para iblis.

"Ada apa Gabi? Kau terlihat lesu.." Reiner memandang bingung, tidak seperti biasa gadis kecil yang selalu bersemangat dan ceria itu kini hanya terdiam sambil berjalan tanpa mengeluarkan satu katapun.

"Dia benar-benar mengkhawatirkanmu.." Gabi menunduk memandang kearah jalan, "dia berkata tidak hanya kembali sendirian .. kau juga terlihat berbeda.. " Gabi masih ingat apa yang diceritakan ibu Reiner sebelumnya,

"Tentu saja di khawatir .. anak kecilnya yang pergi pulang sebagai orang dewasa .." Reiner tertawa pelan, menanggapi ibunya yang terlalu cemas saat dirinya tidak kunjung pulang ke kampung halamannya.

"Kenapa rasanya .. kau berkata bohong?" nada suara gadis kecil terdengar bergetar, meski ia sedikit ragu dengan pertanyaan yang ia sampaikan sendiri, ia hanya ingin mempastikannya saat ini,

"Bohong? Untuk apa aku berbohong?" Reiner tertawa pelan,

"Entahlah .. tapi sepertinya bibi Karina berbohong.." Gabi memandang kearah langit, ia ingin mempercayai apa yang dikatakan oleh orang-orang yang tinggal disekitarnya, tapi perasaan dalam hatinya membuat ia ingin memastikan untuk lebih jelas.

Reiner menghela napas pelan, tidak bisa menyangkal saat kembali mengingat sifat ibunya, "bukankah kau ingin ke tempat dokter muda itu? Kau terlihat sangat mengaguminya," Reiner mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kau benar!!" Gabi mengangguk semangat setelahnya, "kau tau? Ada seorang penjaga warung yang terluka parah karna luka tusuk .. dokter lain mengatakan jika itu tidak akan berhasil karna mengenai organ penting manusia.. tapi dia bisa menyelamatkannya!"

Reiner tersenyum tipis, cerita Gabi cukup mengingatkan dirinya tentang seseorang yang persis saat ia berbaur dengan orang-orang di pulau Paradise, seorang gadis yang terkenal dikalangan masyarakat karna kehebatannya,

"Kau tau? Colt-san bahkan jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatnya! Bahkan Galliard-san sampai mengejeknya dan mengatakan itu mustahil! Lalu Zeke-san datang dan meminta kita untuk diam dan pergi.."

Meski begitu, Reiner berharap jika bukan gadis yang ia kenal di pulau Paradis. Betemu kembali dengan gadis itu hanya akan membuat mereka berdua kembali canggung karna sebelum berpisah sempat terjadi perdebatan antara mereka,

Gadis itu sendiri memberikan saran terbaik, tapi mengingat teman baiknya yang sudah meninggal dan dimakan Armin- teman baik Eren dan Mikasa. Membuat Reiner jika gadis itu hanya memihak mereka bertiga saja.

"Reiner-san ..?" Gabi memandang bingung, sepanjang ia bercerita pria itua hanya terdiam memandang kearah langit, "ceritaku sangat membosankan bukan?" Gabi tersenyum canggung merasa bersalah, "maafkan aku .."

Reiner berbalik dan memandang kearahnya, "kau terlihat sangat mengaguminya.."

Gabi kembali menganggung dengan semangat, "dia wanita yang hebat.. di usianya yang muda sudah bisa menolong banyak warga Eldia.. aku yakin! Dia pasti bangsa Eldia! Karna dia adalah orang yang baik!"

Reiner mengacak surai itu sekilas, cukup membuat Gabi marah karna kuncirannya rusak, "tidak aneh jika kau mengaguminya sebegitu hebatnya,"

Gabi tertawa pelan, "tapi dia memang sudah terkenal! Bahkan semenjak ia menyelamatkan pedagang tua itu, ia semakin dikenal dan dibicarakan dari pedagang satu ke pedagang lainnya. Tidak ada yang tidak mengenalnya sekarang.."

Reiner mengangkat salah satu alisnya merasa tertarik, mungkin ia bisa menemukan kembaran yang persis seperti gadis itu?

"Kau tau namanya?"

SnK x Female ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang