Sembilan Puluh

550 120 15
                                    

SnK By Hajime Isayama

SnK x Reader By RamaLina

Keadaan yang bermula sesuai dengan rencana, kini perlahan mencekam sejak banyaknya kilatan yang bermunculan bersamaan dengan ledakan tiada henti, perubahan Titan di berbagai tempat.

Erwin menatap kesekeliling, menganalisis dengan cepat dan memikirkan rencana lain. Erwin sadar jika ia bukan (Namamu) yang bisa memikirkan hal lain dengan cepat dan langsung membuat rencana cadangan.

ia sadar, ia tidak memiliki banyak informasi yang ada. Hal ini cukup membuatnya kesal karna perlahan merasa tidak berguna bagi pasukan yang sedang menunggu perintahnya. Mereka semua menunggu Erwin untuk bertindak.

"Komandan! Armor titan sedang mendekat! Dan kita belum mengetahui dimana keberadaan Bertholt!" Armin menatap kearah Erwin dengan kedua manik yang melebar, berharap Erwin memberikan perintah dengan segera.

"Aku tau .. " Erwin menatapa lurus, "..(Namamu) sedang mencari keberadaan Bertholt," ia menebak, untuk saat ini Erwin bahkan sama sekali tidak bisa memikirkan apa yang akan dilakukan (Namamu) dengan rencana gadis itu.

"(Namamu)-san...? (Namamu)-san mencari sendiri?! Tapi (Namamu)-san .." Armin menggenggam kedua pedangnya erat, "(Namamu)-san sedang terluka.. apa dia bisa mengarahkan pedangnya dengan be-"

"Apa kau meragukan (Namamu)?" Erwin melirik kearah Armin, "apa kau tidak tau kenapa aku meletakkannya di divisi khusus dan bukan di tempat Hanji ataupun Levi? Itu karna dia memiliki segudang rencana cadangan untuk menyelamatkan pasukan pengintai,"

Armin tersentak, ia ingin percaya. Tapi melihat (Namamu) yang terluka karna menahan serangan Reiner demi menggantikan pasukan pengintai yang seharusnya tertusuk dan terbunuh. Ia mulai ragu.

"Baik! Saya percaya!" putus Armin.

Erwin kembali terdiam, begitupun dengan Armin yang tidak lagi membalas. Meski Armin sendiri masih memliki banyak kalimat yang ingin ia tanyakan pada Erwin saat ini.

"Ada apa? Kau ingin mengatakan sesuatu? Aku bisa sempat sarapan hanya menunggumu untuk berbicara," Levi mendesis kesal, "seharusnya kau menyerahkan misi ini pada (Namamu)! setidaknya dia berpikir cepat dalam situasi terdesak seperti ini!"

"Rivaille.." Erwin menatap lurus, memperhatikan banyaknya titan yang mengeliling mereka. Mengepung tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja, "kau sendiri .." Erwin berbalik menatap Levi lekat, "apa kau bisa menahannya?"

"Ha..?" Levi menatap tidak suka, Levi sadar jika Erwin memperhatikannya dengan (Namamu) sebelum (Namamu) benar-benar pergi meski ia sudah memanggilnya berulang kali.

"Tidak bukan?" Erwin kembali berbalik, menatap kearah titan .. "aku memang bukan (Namamu).. tapi aku memiliki rencana yang aku yakini untuk membawa umat manusia pada kebebasan!"

Erwin kembali berbalik menatap kearah pasukan pengintai serius, "skuad Dirk, skuad Marlene! Lindungi kuda-kuda kita bersama skuad Klaus! Skuad Rivaille! Dan skuad Hanji! Kalahkan Armor Titan! Gunakan tombak petir jika dibutuhkan! Selesaikan misi kalian apapun yang terjadi! Saat ini! Pertemuran ini! kelangsungan umat manusia akan menjadi taruhannya!"

"Sekali lagi! Demi kebebasan umat manusia!! Shinzo wo Sasageyo!"

"Baik!!"

Erwin langsung berbalik, "tunggu! Rivaille Armin! Aku membutuhkanmu di sini Rivaille!"

Levi mengangkat salah satu alisnya menatap bingung, "bukan untuk melindungi Eren tapi untuk melindungi kuda?"

"Benar!" pedang Erwin mengarah pada titan paling besar yang terlihat cukup jauh, "dan mengalahkannya saat ada kesempatan! Cuma kau yang kupercaya untuk melakukannya!"

SnK x Female ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang