Lima Puluh Sembilan

625 120 0
                                    

Levi melirik kearah (Namamu) yang tengah kembali mencelupkan potongan kayu ke dalam sebuah cairan dan menunggunya hingga kering, lalu kembali di simpan sebagai bentuk persediaan dalam senjatanya.

Kedua manik hitamnya kembali menatap kearah peralatan dan jubah milik Hitch dan Marlowe yang berhasil di lepas, pria itu memikirkan beberapa rencana untuk menyelamatkan Eren dan Histroa sebelum (Namamu) menyerahkan diri secara suka rela.

Aku masih belum mengetahu jelas rencana miliknya. Jika bertentangan akan lebih sulit untuk kedepannya, maka dari itu Levi berulang berpikir jika ingin melaksanakan rencanannya dan menyuruh anggotanya untuk bergerak.

"Polisi militer ditsrtik Stohess. Marlowe Freudenberg," Levi berjalan melewati sisi pria yang kini tengah duduk tapt di samping Hicth. Kedua maniknya melirik kearah Levi, bagaimanapun Levi cukup terkenal di polisi militer dan berbagai tempat.

"Dan penugasan yang sama, Hitch Dreyse. Mengenai bagaiamana kami akan membuang mayat kalian-"

Kedua tubuh itu kini menegak menatap panik satu sama lain,

"Karna kalian .. lebih dari 100 orang Distrik Stohess terbunuh!!"Hitch menjerit, marah, melampiaskan kekesalan yang selama ini sudah lama berada di dalam hatinya.

"Ha?" Levi menatap tajam.

"Hei!" Marlowe mencoba mengingatkan, terlebih saat pria itu menangkap (Namamu) kini tengah memandang tajam kearah mereka berdua, bersamaan dengan pisau kecil yang mengkilat dibawah sinar matahari.

"Kalian..- kalian mungkin berpikir kalau kalian, adalah pahlawan penegak keadilan!! Tapi para keluarga korban yang merasakan kesengsaraan!"

(Namamu) menatap kearah Armin yang berada di sisinya, tanpa bertanya Armin sudah mengerti dan menjelaskan apa yang telah terjadi sebelumnya. Tentang Annie yang mengamuk dan menghancurkan seisi kota, begitupun dengan beberapa korabn yang berjatuhan.

"Ya- aku tahu," Levi menatap kearah Hitch datar.

"Kalian-!! Kalian dari pasukan kadet selatan bukan?! seperti Annie Leonhart! Apa kalian temannya?!" tak lama kepala gadis itu sedikit menunduk, menatap ragu, "tidak.. ia tidak memiliki teman.. ia selalu mengasingkan diri dan bermuka suram!"

"Dia seperti anak yang takut dengan orang lain .. aku tidak memiliki kesempatan untuk dekat dengannya. Dan alasan kenapa mereka masih belum bisa menemukannya .. adalah karna dia sudah diamakan Titan!!"

(Namamu) tertawa mendengar jeritan Hitch dengan matap marah sekaligus tidak terima kearah Levi.

"Tidak.. itu karna Titan yang bersembunyi selama ini adalah.. Annie Leonhart sendiri," jawaban Levi cukup membuat Hitch dan Marlowe menegang, menatap tidak percaya dengan yang baru saja didengarnya.

"Dasar- ini membuatku muak! Tidak ada yang tahu apa-apa tentang dunia ini .. meski itu kami atau siapapun. Kecuali para brengsek di dunia ini- ah tidak.. ada lagi yang mengetahuinya tapi memilih untuk bungkam," kedua manik hitam Levi menatap kearah (Namamu) yang kini tengah menyeringai.

"(Namamu)-.." kedua manik hitam itu menatap lurus, "kau pasti sudah menduga jika semua ini akan terjadi bukan?"

"Apa?!" Hitch menatap tidak percaya, lalu berbalik dengan cepat menatap kearah sosok gadis yang yang kini tengah terkekeh menatap tajam kearah mereka, "bagaimana-"

"Menarik bukan?" (Namamu) menyeringai, "cara mereka bertahan dengan memaksakan diri untuk berbaur agar tidak dicurigai. Kedua orang yang berusaha dengan rencana lambat, dan satunya lagi menggunakan cara beresiko yang cepat,"

(Namamu) mengangkat satu kakinya, lalu melipatnya, menatap geli kearah dua orang itu, "ingin dekat dengannya katamu?" (Namamu) kembali terkekeh sekali lagi, "dia bahkan tidak melihatmu sebagai temannya,"

SnK x Female ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang