Tiga Puluh Delapan

917 155 4
                                    

"Reiner!! Hentikan! Jangan melibatkan (Namamu)-san!! meski dia bukan kapten atau komandan! Dia berada di divisi khusus yang dibuat pribadi oleh komandan Erwin dan atas persetujuan komandan Pixis!"

Aku cukup terkejut saat Eren berhasil melepaskan cengkraman Reiner pada kedua pundakku, setidaknya aku berhasil bebas karna cengkraman kuat itu cukup membuat sakit dan aku meyakini jika akan remuk jika tidak dilepaskan.

"Ini bukan waktunya!! Kalian berdua harus mendengarkanku!! Kita harus cepat sebelum-"

'Sret'

"Bukankah Eren sudah mengatakan untuk tidak melibatkan (Namamu)-san?" Mikasa melirik kearahku lalu kembali menatap kearah Reiner dingin, "dan jangan berani menyentuh mereka berdua!"

Aku menatap kearah gadis itu dengan tatapan heran, bukankah dia gadis yang selalu mengikuti Eren kemanapun pria itu pergi? Terlihat sedikit.. memuja.. eh? Setidaknya tidak seperti pendeta Nick pemuja dinding yang menyebalkan!

Reiner mundur beberapa langkah kebelakang karna tebasan pedang dari Mikasa- pedang tajam itu cukup membuat Reiner terluka dan menggores panjang pada tangan hingga lengannya- "Bertholt!! Sekarang!"

"Reiner! Tapi.." pria itu menatap kearahku sekilas lalu kembali menatap kearah Reiner yang tengah memandangnya tajam- ah sial..

"Sekarang!!"

Aku mengambil pedang milik Mikasa cepat dan langsung berlari kearahnya-

'Duar'

Sekali lagi aku terlambat, tepatnya Hanji menarikku paksa hingga pedang itu terlepas dan menghindari ledakan besar yang berjarak cukup dekat. Kilatan aneh dengan cahaya menyilaukan-

Titan kolosal..

Apa keterlambatan adalah moto hidupku?! Tidak!! aku membencinya!!

"(Namamu)!! tenang!!" Hanji menahan tubuhku saat aku berniat bangkit dan menyerang mereka, tidak hanya Bertholt yang sudah berubah didepan mataku, bahkan Reiner juga ikut berubah.

Apa-apaan ini.. hei!

Ayah ibu yang berada di alam sana.. mengapa kalian meninggalkan sejarah kelam padaku?

Reiner berhasil berubah, mengambil alih Eren dan juga Ymir yang tengah melayang di udara akibat ledakan. Mengerikan! Kenapa kadet 104 semua bermasalah!!!!

"Hanji-san!!"

Siapa lagi.. siapa lagi nantinya yang akan berubah menjadi Titan dan menjadi seorang penghianat?! Apa bagi mereka kepercayaan itu sangat murah sehingga dapat dibuang begitu saja?

"Sial!"

"(Namamu)?"

Kedua tanganku mengepal kuat, aku menatap marah pada kedua Titan besar yang sedang menatap kearahku, "AKU TIDAK AKAN IKUT DENGAN KALIAN!! DENGAR?! AKU INI (NAMAMU) SCHAWARZ!"

Tangan besar itu hendak menggapai, sial! Apa benar kami sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan Titan..?

'Sing..'

Seketika aku kembali teringat dengan Titan bertubuh sangat besar yang bisa berkomunikasi dengan sangat baik saat berbicara dengan Mike, aku menahan napas karnanya. Sial! Sebenarnya ada berapa macam Titan di luar sana?!

"(Namamu)!! menyingkir!!"

'Brak'

Aku menatap kearah Hanji yang tengah menatapku marah, "(Namamu)!! sadar!! Apa yang kau lamunkan?! Kau hampir ditangkap olehnya tadi! Hei!!! Kau dengar tidak?!"

Aku menatap kearah hanji yang masih menatap kesal, tangannya masih menahan tubuhku. Apa dia sedang mengkorbankan dirinya dari benturan dinding? Kenapa..? "(Namamu)?!! ah sial!! Sadarlah!!"

SnK x Female ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang