Sembilan Puluh Dua

522 119 10
                                    

SnK By Hajime Isayama

SnK x Reader By RamaLina

Langkah (Namamu) tidak berhenti, gadis itu melompati atap rumah ke atap lainnya. Kedua manik birunya menatap kesekeliling waspada, memutari tempat pasukan pengintai yang sedang melindungi kuda lalu membunuh Titan yang mendekat.

'Zrash'

(Namamu) berhasil mendarat setelah sekilas berputar dan menumpukan pusat keseimbangannya pada kaki kanan, darah yang menodai kedua pedangnya perlahan menghilang menjadi uap panas.

(Namamu) kembali mengatur napasnya cepat, mengambil napas sebanyak mungkin lalu kembali memulai membunuh Titan yang mendekat. Berukuran kecil ia serahkan pada pasukan pengintai yang lain.

Gadis itu sudah mendengar meski samar Levi memberi perintah pada pasukan pengintai yang lain untuk membunuh titan yang kecil terlebih dahulu, karna itu (Namamu) langsung mengarahkan pedangnya pada Titan yang lebih besar.

Sekali lagi (Namamu) melompat, menaiki salah satu pundak titan tinggi yang sedang mendekat pada kuda, kedua tangannya sudah terangkat kembali akan menebas tengkuk leher Titan yang ada di hadapannya.

'Sret'

(Namamu) reflek menghindar, melompat menghindari tangan Titan yang bergerak akan mengarah kearahnya. (Namamu) bergerak sedikit menjauh, menahan napas lalu menebas leher titan cepat.

Kakinya kembali mendarat ke salah satu bangunan, belum sempat kaki kirinya sampai (Namamu) sudah terjatuh lalu terguling dan berakhir menabrak tembok yang menjadi pembatas, setelahnya gadis itu terbatuk cukup keras.

(Namamu) merasa oksigen sudah menghilang dari sekitarnya, kedua maniknya menatap kesekitar dengan cepat meski pandangannya mulai buram dengan napas yang kehabisan oksigen.

Tangannya meremas kemejanya kuat, dadanya terasa sangat sesak, sakit, (Namamu) kesulitan bernapas dengan benar.

"Bodoh! Apa yang kau lakukan?! Kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri!" Levi mendarat, pria itu berlari kearah (Namamu) yang masih terengah-engah dan mengambil napas dengan cepat dari mulut.

"Hei! Kau dengar?" Levi menepuk punggung gadis yang masih tidak menjawab dan sesekali terbatuk kecil, "ck! Kau membunuh mereka tanpa berhenti! Tubuhmu sudah pasti kesakitan!" Levi kembali menegakkan tubuhnya.

"Kau bisa berkerja sama dengan yang lain, kau bisa juga menyuruhku untuk mengatasinya!" Levi mengulurkan tangannya pada (Namamu), "kau masih bisa berdiri?"

(Namamu) hanya mengangguk, kedua tangannya tidak lagi mengenggam kedua pedang yang sejak tadi digunakan untuk menebas Titan. Kedua manik Levi menatap kesekeliling mencari kedua pedang tersebut.

Kedua pedang yang ternyata berjarak tidak jauh dari tempat (Namamu), kedua pedang dengan genggaman bernoda darah cukup banyak bahkan di sekitarnya masih terdapat bercak darah dan belum juga menghilang.

Kedua manik Levi membulat terkejut, ia menduga jika itu darah titan. Menunggu cukup lama darah itu tidak juga menghilang, saat itulah pandangan Levi terarah pada kedua tangan (Namamu) penuh dengan darah.

"Kau-.. " Levi bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa lagi dengan gadis itu.

(Namamu) kembali mengambil kedua pedangnya, kembali berdiri, "lakukan saja tugasmu, dan aku melakukan rencanaku," kedua manik biru (Namamu) menatap lurus, gadis itu kembali melangkah kedepan dengan napas yang kembali normal.

'Sret'

Levi menahan lengan (Namamu) cepat, "kau gila?! Dengan luka di kedua telapak tanganmu?! Napasmu tersenggal karna menahan luka itukan?" Levi menatap kearah (Namamu) marah, meski begitu (Namamu) menepis tangan Levi kuat.

SnK x Female ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang